Pelatihan Evakuasi di Ketinggian, Tagana Kabupaten Tasikmalaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

evakuasi di ketinggian
Salah seorang peserta mengikuti pelatihan evakuasi di ketinggian di Kabupaten Tasikmalaya, Minggu, 16 Juni 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum Koordinasi (FK) Tagana dan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Tasikmalaya mengadakan latihan gabungan untuk berbagi pengetahuan dalam evakuasi di ketinggian. 

Kegiatan ini berlangsung di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu, 16 Juni 2024.

Latihan ini melibatkan berbagai peserta, termasuk anggota Tagana Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, anggota KSB Kabupaten Tasikmalaya, Pramuka, Satlinmas, Gamapala, dan Mapala. 

Baca Juga:Raih Predikat WDP, Buka Peluang Adanya Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam LKPD Kabupaten Pangandaran 2023Kekacauan Tata Kelola Keuangan Kabupaten Pangandaran Sudah Jadi Sorotan Masyarakat Sejak Lama 

Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menjelaskan bahwa kegiatan ini sesuai dengan program dan komitmen pengurus Tagana untuk menindaklanjuti keahlian anggota setelah pelantikan atau pengukuhan.

Menurut Jembar, tujuan dari latihan gabungan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada peserta mengenai pentingnya menguasai ilmu vertical rescue serta membentuk jejaring kerja terkait kesiapsiagaan bencana berbasis organisasi. 

Pada latihan ini, Tagana Kabupaten Tasikmalaya menyusun Activity Plan Guide untuk latihan bersama vertical rescue atau evakuasi di ketinggian. 

Materi yang disampaikan meliputi perkenalan peralatan, SOP di ketinggian, pembuatan anchor dan simpul, teknik ascending, descending, sistem lowering, dan sistem lifting.

Jembar menekankan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk mengorganisir potensi peserta agar terlatih dalam kesiapsiagaan menanggulangi bencana dan mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) di organisasi Tagana dan KSB. 

”Dengan demikian, mereka dapat disinergikan dalam penanggulangan bencana serta dapat memiliki rasa jiwa sosial yang tinggi terhadap penanggulangan bencana,” ucapnya kepada Radartasik.id, Selasa, 18 Juni 2024.

Latihan ini berlangsung selama kurang lebih delapan jam, dengan dua jam teori dan enam jam praktik. 

Baca Juga:Polbangtan Kementan Dorong Peningkatan Kelembagaan Petani di BekasiPenguatan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Bimtek untuk Petani di Majalengka

Jembar menjelaskan bahwa materi pertolongan pertama dikemas sedemikian rupa agar menarik dan dapat diserap oleh peserta. 

Ia berharap para peserta dapat memahami SOP Vertical Rescue dan penggunaan peralatan dengan baik. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar