BEKASI, RADARTASIK.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan berbagai program untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh muda serta mendukung kemajuan sektor pertanian.
Suatu langkah baru adalah penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Pengembangan Kelembagaan Petani di Metland Hotel, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu, 26 Mei 2024.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam pengembangan sektor pertanian.
Baca Juga:Penguatan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Bimtek untuk Petani di MajalengkaSiswi SMAN 7 Tasikmalaya Digembleng Pengetahuan Jurnalistik di Radar Tasikmalaya
Menurut dia, sektor ini memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, andal, dengan kemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis.
Amran menekankan bahwa percepatan regenerasi petani adalah fokus utama, selain peningkatan produksi dan produktivitas.
Amran juga menambahkan bahwa setiap individu di sektor pertanian harus melengkapi diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman, terutama karena pertanian telah menjadi isu global.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa petani milenial harus memiliki karakter kerja keras, ketekunan, pantang menyerah, dan semangat maju untuk membangun pertanian Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian, serta membangun kerja sama yang sinergis di antara mereka.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dengan dukungan Komisi IV DPR RI.
Akhmad Subkhan, Kepala Bagian Umum Polbangtan Bogor, dan Muhammad Daeng, anggota Komisi IV DPR RI, turut hadir memberikan dukungan penuh dalam acara tersebut.
Baca Juga:Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat, PSN Salah Satu Solusi yang Lebih EfektifPolbangtan Bogor Gelar Bimtek Ternak Domba untuk Tingkatkan Kompetensi Peternak Cianjur
Selain itu, sejumlah narasumber juga hadir untuk menyampaikan materi tentang kelembagaan petani.
Dalam pidatonya, Muhammad Daeng menegaskan pentingnya peran penyuluh dan petani yang terlatih dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dia menyatakan bahwa krisis pangan yang mengancam saat ini lebih berbahaya dibandingkan krisis ekonomi, sehingga diperlukan pembangunan peradaban pertanian di Indonesia.
Beberapa temuan dari kegiatan Bimtek ini termasuk kekurangan penyuluh pertanian di Kabupaten Bekasi.
Oleh karena itu, diharapkan adanya rekrutmen penyuluh baru untuk mendampingi petani secara maksimal.
Selain itu, pentingnya pendaftaran kelompok tani di Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan) sangat ditekankan untuk meningkatkan efektivitas program pemerintah.