Optimasi Sarana Pertanian, Antisipasi Kemarau dan El Nino untuk Keberlanjutan Upland Project di Tasikmalaya

upland project di tasikmalaya
Para petani menghadiri pertemuan penting untuk mengantisipasi dampak musim kemarau pada Kamis, 13 Juni 2024, di Kantor Desa Bantarkalong, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. (Istimewa for Radartasik.id) 
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pada Kamis, 13 Juni 2024, di Kantor Desa Bantarkalong, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, sebuah pertemuan penting digelar untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung antara bulan April hingga September.

Periode ini juga bertepatan dengan musim tanam yang hampir bersamaan di seluruh lokasi sawah padi organik Upland Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, efek El Nino yang terus berlanjut sejak akhir tahun 2023 turut menjadi perhatian.

Baca Juga:Evaluasi Kinerja Tenaga Pendamping Upland Kabupaten Tasikmalaya untuk Optimalkan Capaian Tahun 2024Upland Project Dorong Keterlibatan Perempuan di Sektor Pertanian Kabupaten Tasikmalaya  

Budiman, salah satu anggota Tim Teknis Upland Project di Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh musim kemarau dan fenomena El Nino, beberapa langkah strategis perlu dilakukan. Di antaranya adalah meningkatkan ketersediaan air, mengoptimalkan sistem irigasi, serta menerapkan pola tanam yang tepat.

Langkah-langkah ini dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan dari Program Pengembangan Kawasan Agribisnis Padi Organik, khususnya dalam kegiatan Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Dataran Tinggi atau yang dikenal dengan ”The Development of Integrated Farming System in Upland Areas Project,” yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Budiman juga menambahkan bahwa dalam rangka mencapai tujuan tersebut, berbagai pihak terkait harus bekerja sama, termasuk kelompok tani, P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta pemerintah desa.

Koordinasi dilakukan dengan instansi yang bertanggung jawab atas pengelolaan irigasi Padawaras dan pihak-pihak lain yang berperan dalam tata guna air irigasi di wilayah tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, dilakukan musyawarah untuk merencanakan pola distribusi air yang efektif, serta untuk menertibkan penggunaan oncoran liar dan mengadakan normalisasi pada saluran irigasi yang melintasi area sawah Upland Project di Tasikmalaya.

Selain itu, upaya optimalisasi pemanfaatan air juga menjadi fokus dalam pertemuan ini.

Salah satunya adalah penggunaan air secara efisien dan berkelanjutan, yang diharapkan dapat mendukung keberlanjutan proyek pertanian tersebut.

Baca Juga:Upland, Pemicu Kebangkitan Ekspor Beras Organik Kabupaten TasikmalayaPekarangan Kosong Jadi Sumber Uang? Begini Cara Wanita Tani Upland Kabupaten Tasikmalaya Mewujudkannya

Budiman juga menekankan pentingnya pengecekan dan perawatan berkala terhadap alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya agar dapat terus digunakan dengan optimal.

Hal ini juga berlaku untuk Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), yang diharapkan dapat mendukung penyediaan pupuk organik untuk kawasan seluas 500 hektar dan komersial.

0 Komentar