TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kota Tasikmalaya masih kekurangan petugas kesehatan. Baik untuk rumah sakit umum milik pemerintah daerah maupun puskesmas.
Selain itu Kota Tasikmalaya juga punya rencana segera mengaktifkan rumah sakit tipe B yang telah selesai dibangun di Kecamatan Kawalu.
Untuk itu Dinas Kesehatan berencana merekrut tenaga baru untuk mengisi kekurangna itu.
Baca Juga:Ibu-Ibu Ini Kompak Pasang Banner H Yusuf, Beri Pesan Ulah Nu Ngalamun, Tapi Nu Ngalaman di Pilkada 2024!Pilkada Ciamis Butuh Figur Alternatif dari Kalangan Ulama, Pengusaha, atau Artis
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengatakan pihaknya sudah mendiskusikan masalah ini dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Ia juga sudah melakukan pemetaan kondisi sumber daya manusia (SDM) internal dan membahasnya dengan Dinkes Provinsi Jabar.
“Sudah kita diskusikan dengan dinas provinsi mengenai kondisi tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas,” kata Uus di Aula Bale Kota Tasikmalaya pada Selasa 11 Juni 2024.
Menurutnya, transformasi kesehatan membutuhkan sumber daya manusia yang cukup. Apalagi dengan bertambahnya fasilitas baru yang dibangun pemerintah seperti rumah sakit tipe B. Kebutuhan akan tenaga medis menjadi hal mutlak.
“Ketika membangun fasilitas kesehatan tentu akan linier dengan tenaga kesehatanya. Di sisi lain kebutuhan masyarakat tentang mutu kesehatan di era transparansi terus meningkat,” jelas mantan Kepala Puskesmas Purbaratu itu.
Uus mengaku sudah menerima masukan dari masyarakat dan organisasi nonpemerintah atau NGO mengenai kebutuhan tambahan tenaga kesehata itu. Mulai dari dokter, dokter spesialis, subspesialis, hingga perawat.
“Apalagi, Kota Tasikmalaya memiliki Rumah sakit tipe B. Selain itu, di puskesmas juga sudah mulai ada pendampingan radiologi, pendampingan spesialis anak dan yang lain,” paparnya.
Baca Juga:Dokumen Pasangan Bakal Calon Perseorangan Akhmad Dimyati-Alam Alatas DikembalikanIni Dia Nama-Nama Bakal Calon Pendamping H Yusuf yang Diusulkan PAN di Pilkada 2024!
Saat ini, kata dia, pihaknya masih mematangkan rencana rekrutmen tambahan tenaga kesehatan itu. Sambil menginventarisir petugas yang masih aktif. Dari mulai kompetensi dan lain sebagainya.
“Kita ingin merencanakan SDM kesehatan itu memperbaiki perencanaan ke depan. Kebutuhan SDM Kesehatan itu bukan berdasarkan eksisting tapi berdasarkan kebutuhan ideal,” harap dia. (Firgiawan)