TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus demam berdarah (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Sejumlah pihak kini mulai turun melakukan pengasapan alias fogging.
Bukan pemerintah, tapi pihak-pihak yang peduli dengan tingginya kasus DBD di Kota Tasikmalaya yang telah mencapai lebih dari 400 kasus.
Salah satunya adalah relawan Yanto Aprilianto alias Yanto Oce, yang melakukan pengasapan di Perumahan Bumi Sari Dirgantara Kelurahan Parakanyasag Kecamatan Indihiang pada Sabtu 8 Juni 2024.
Pengasapan dilakukan setelah adanya permintaan bantuan dari warga.
Baca Juga:Ini Dia Nama-Nama Bakal Calon Pendamping H Yusuf yang Diusulkan PAN di Pilkada 2024!Jelang Pilkada 2024, Kota Tasikmalaya Padat Kandidat, Gelagat Kepemimpinan Darurat!
“Fogging ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai relawan terhadap kesehatan warga dan masyarakat,” ujar Riki Hari Nugraha, anggota tim relawan.
Riki mengungkapkan pengasapan seperti itu terus dilakukan di sejumlah wilayah. Sesuai dengan informasi permintaan dari warga.
“Ini adalah bagian dari upaya kami sebagai tim relawan yang mendukung Bacawalkot Yanto Aprilianto,” terangnya.
DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Jika Aedes Aegypti lekat dengan stigma penyebab demam berdarah, maka Aedes Albopictus atau “nyamuk harimau” bukan hanya itu.
Nyamuk ini juga diketahui membawa patogen virus Chikungunya, demam berdarah, dan demam kuning.
“Kami berharap kegiatan ini (fogging, red) dapat membantu masyarakat, terutama dalam menjaga kesehatan mereka,” tambahnya.
Riki menjelaskan, kegiatan tidak hanya dilakukan ketika ada kepentingan politik. Melainkan, komitmen sebagai dari tim relawan untuk membantu masyarakat.
Baca Juga:Supriana Dapat Dukungan dari ‘Ajengan Tajug’ untuk Maju di Pilkada BanjarYanto Oce dan Strategi Silent Majority di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
“Dalam penanganan demam berdarah, edukasi dan tindakan preventif seperti fogging sangatlah penting,” tandasnya.(Firgiawan)