Dengan para pemateri yang dihadirkan, ia berharap para peserta bisa tercerahkan dan mulai mengubah mindset mereka.
“Mindsetnya berubah tidak terus-terusan melamar pekerjaan tetapi membangun usaha sendiri, membuka lapangan pekerjaan sendiri,” ucapnya.
Ia menuturkan saat ini masih banyak anak muda yang belum bisa mengoptimalkan gadget yang mereka miliki dengan baik. Sehingga banyak peluang yang terlewatkan.
Baca Juga:Ini Dia Nama-Nama Bakal Calon Pendamping H Yusuf yang Diusulkan PAN di Pilkada 2024!Jelang Pilkada 2024, Kota Tasikmalaya Padat Kandidat, Gelagat Kepemimpinan Darurat!
“Saya kira masih minim. Minimnya dikarenakan apa? Kurangnya pendidikan-pendidikan, pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk dari partisipasi masyarakat itu sendiri. Ini kan sebagai bentuk partisipasi dari masyarakat,” terang dia.
Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi dari semua pihak untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Terlebih, kata dia, Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota termiskin di Jawa Barat. Tak hanya itu, lapangan pekerjaan yang tersedia juga masih minim.
Sementara itu, pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri belum bisa berbuat banyak untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, adanya pelatihan kewirausahaan dan upaya mengubah pola pikir para pemuda dari pekerja menjadi pengusaha menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna mengurangi jumlah pengangguran khususnya di Kota Tasikmalaya.
“Harapan kita mereka dapat melakukan itu, mengkreatifitas dirinya sehingga keberdayaan, kedigdayaan minimal untuk dirinya sendiri. Dia bisa berdaya dengan proses yang dia lakukan, memanfaatkan gadgetnya, memanfaatkan kreativitasnya,” ujarnya. (Fitriah Widayanti)