“Kalau tidak masuk, mau gimana lagi. Ya piliha swasta,” tambah Titin.
Ia juga menerangkan bahwa, tidak sedikit siswa dan orangtua yang curhat, ihwal harapan adanya SMA/SMK negeri di Kecamatan Bungursari. Setidaknya ada perbedaan dalam hal pengeluaran biaya dalam menyekolahkan anak di sekolah negeri dan swasta. Baik SMA maupun SMK.
Sebagai kepala sekolah, Titin juga sempat merasa khawatir. Anak memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah akibat kondisi keluarga yang tidak mampu.
Baca Juga:Supriana Dapat Dukungan dari ‘Ajengan Tajug’ untuk Maju di Pilkada BanjarYanto Oce dan Strategi Silent Majority di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
“Ada aja anak yang seperti itu. Pada akhirnya mau gimana lagi. Kalau tekad mereka untuk sekolah kuat, pasti selalu ada jalan. Kalau ibu selalu berpesan kepada anak-anak, di manapun kamu berada itu yang terbaik,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)