Politisi PDI-Perjuangan itu juga menyinggung bahwa kepergian para kepala dinas itu juga setidaknya mempengaruhi pelayanan anak buahnya. Sehingga rutinitas pekerjaan menjadi sedikit terganggu.
“Otomatis ini akan berdampak terhadap kepentingan pelayanan karena kan pelayanan itu di satu sisi merupakan prioritas dan itu menjadi target. Kalau kita dihadapkan pada situasi yang dilema, kepentingan pelayanan yang prioritas itu yang harus diutamakan dibanding berangkat ke sana yang tidak begitu prioritas,” jelasnya.
Dodo khawatir bahwa keberangkatan para pejabat Pemkot ke Balikpapan, adalah akal-akalan dinas untuk memasukannya ke dalam program yang sebetulnya tak teralokasikan dalam Rencana Anggaran Kas (RAK).
Baca Juga:Supriana Dapat Dukungan dari ‘Ajengan Tajug’ untuk Maju di Pilkada BanjarYanto Oce dan Strategi Silent Majority di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
“Di RAK ada gak alokasi untuk Apeksi? apa program yang tiba-tiba ada dibuat? Kan tidak ada. Kita berbicara fakta. Kalau berbicara fakta sementara laporan dalam bentuk tulisan, itu dianggap valid,” tuturnya.
Dodo juga menyinggung perlunya mengecek ‘isi dompet’ tiap dinas yang mengaku miskin anggaran. Jangan sampai anggaran yang semestinya digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat Kota Tasikmalaya malah digunakan untuk keperluan lain.
“Harus dicek kebenarannya itu (dinas yang ngaku minim anggaran, red). Nanti kita evaluasi oleh komisi masing-masing. Termasuk komisi 1 sangat berperan sekali. Kewenangannya di bidang pengawasan,” pungkasnya. (Ayu Sabrina B)