Kendalanya, lanjut Yudi, beberapa pegawai belum paham soal TTE. Padahal sudah disosialisasikan sejak lama. Hanya, secara general fitur sudah bisa diimplementasikan di setiap dinas, kecamatan, bahkan kelurahan.
“Komitmen pimpinan OPD sangat berpengaruh dalam pengimplementasian TTE ini. Dulu Bungursari merupakan Kecamatan tertinggi karena Pak Camatnya menginstruksikan lurah supaya gunakan TTE. Efektif, supaya fasilitas ini bisa dioptimalkan,” ungkapnya.
Berdasarkan database, instansi yang paling getol memanfaatkan sistem ini adalah Dinas Kesehatan. Sampai bulan Juni 2024 sudah memproduksi dokumen elektronik sebanyak 11.299, disusul Bungursari sebanyak 9478. Sementara terendah di Badan Kesbangpol hanya memproduksi 1 dokumen elektronik saja. (Firgiawan)