Sementara itu, Plh Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana, menyayangkan para remaja yang tertangkap sebagai geng motor oleh kepolisian.
“Kami prihatin ya. Karena kan sebagian besar ini pelajar. Kami juga apresiasi yang dilakukan Pol-PP, TNI, dan Polri, untuk menangani persoalan ini,” tandasnya.
Ia menjelaskan bahwa persoalan geng motor, bukanlah masalah yang bisa diselesaikan oleh satu organisasi saja. Tetapi membutuhkan kerjasama yang serius.
Baca Juga:Viman Alfarizi dan Ancaman bagi "Kaum Tua" di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Yusuf dan Siasat “Alon-Alon Asal Kelakon” di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
Untuk itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Nanang Suhara, mengumpulkan para orang tua yang anaknya masih duduk di bangku SMP untuk didata dan diberikan pengarahan lebih lanjut.
“Berkaitan dengan penyuluhan ke sekolah, dari Polres, Pemerintah Daerah, begitu juga TNI, itu sudah sering dilakukan. Upaya menekan adalah kepedulian dari sekitar kita. Karena waktu belajar anak juga lebih banyak di luar sekolah,” terangnya.
“Kami juga akan melakukan diskusi apakah ada sanksi-sanksi yang diberikan sekolah kepada anak-anak tersebut,” lanjut Nanang.
Turut hadir Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Aslim, yang menyebut bahwa ketertiban remaja terhadap geng motor membutuhkan kerjasama dari orang tua dan juga guru di sekolah.
“Ya kami mengapresiasi sekali tindakan ini. Hari ini juga turut hadir orang tuanya, mereka perlu tahu apa yang dilakukan anak-anaknya, dan menjadi bahan evaluasi serta pengawasan ke depannya,” tuturnya.(Ayu Sabrina B)