Petani memerlukan modal demi mengoptimalkan usaha taninya. Pertanian Indonesia mayoritasnya didominasi oleh pertanian rakyat mulai dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Pemerintah menghadirkan beragam skema kredit program. Misalnya Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
Pegawai Bank Mandiri Cabang Cibadak Eri Abimanyu memaparkan bahwa support lembaga keuangan dikhususkan untuk rakyat.
Baca Juga:Buka Cabang di Tasik, Gaharu Tour and Travel Tawarkan Umrah CODKementerian Pertanian Jadikan Remitansi sebagai Solusi Penggerak Pertumbuhan Ekosistem Pertanian
Oleh sebab itu, Bank Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pemerintah memfasilitasi permodalan usaha rakyat melalui program Kredit Usaha Rakyat.
”KUR MIKRO dengan Bunga 3 persen untuk pinjaman sampai 10.000.000 selama satu tahun,” terangnya.
”Jika pinjaman naik lebih dari 10.000.000 maka bunga 6 persen dengan ketentuan KUR usaha sudah berjalan selama enam bulan untuk usaha minimum selama dua tahun,” tutur Eri Abimanyu.
Sementara itu, perwakilan dari PT Semen Jawa Indra Leksono memaparkan bahwa Gerakan Desa Berdikari (Gesari) mempunyai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan berdasarkan aspirasi dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di antaranya di bidang pertanian dan peternakan.
”Selain memberikan modal, kami juga memberikan reward jika ada kelompok tani yang maju dan mandiri berupa semen dan uang tunai senilai 10 juta rupiah,” terang Indra. Sumber dana berasal dari corporate social responsibility (CSR) PT Semen Jawa.
Sementara itu, Project Manager YESS PPIU Jawa Barat Aminuddin menjelaskan bahwa Program YESS di Jabar sekarang telah menyasar kurang lebih 60 ribu penerima manfaat.
”Tentunya ini menjadi modal bagaimana kita bisa membangkitkan perekonomian di Jawa Barat melalui jalur pertanian,” tutur Aminuddin.
Baca Juga:Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN, Sekda Jabar: Yang Paling Penting Adalah Learning JourneyJelang Hari Lahir Pancasila, Try Sutrisno: Mempertahankan Bukan dengan Perang Angkat Senjata
Program YESS di Jabar akan selesai di bulan Desember 2024, tetapi pendampingan pada petani muda masih sangat diperlukan.
Oleh karena itu, dukungan dari stakeholder di daerah maupun pihak dinas masih sangat diperlukan untuk terus terjalin sebagai pendampingan para petani muda demi memajukan pertanian. (wsd/rls)