TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hipertensi atau tekanan darah tinggi kini tidak hanya menyasar golongan tua.
Penduduk dengan usia produktif pun kini sudah banyak yang terkena penyakit ini. Seperti di Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang dimana ada 172 warga yang mengidap hipertensi di sini.
Hal itu terungkap saat 7 mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi, melakukan screening atau pemeriksaan kesehatan warga di sana selama satu bulan.
Baca Juga:Petani Kota Tasikmalaya Frustasi Tanaman Padinya Diserang Hama WerengUlama Banjar Sepakat Dukung Supriana Maju Pilkada
“Sejak Februari kami mengurus izin, dan bulan Maret kami menyebar kuesioner. 172 sampel yang kami kumpulkan dari warga mengidap hipertensi,” kata Yeni Sumartini, perwakilan mahasiswa, Rabu 29 Mei 2024.
Tim yang terdiri dari tujuh mahasiswa perempuan itu menelusuri ke 16 RW di Kelurahan Sukamaju Kaler selama satu bulan.
Hasilnya penduduk daerah dengan angka stunting cukup tinggi itu juga paling dominan mengidap tekanan darah tinggi.
“Faktornya sebab aktivitas fisik. Malas ke luar rumah, konsumsi makanan, malas olahraga, ada juga yang disebabkan dari obesitas,” lanjut Yeni.
Ia menjelaskan hipertensi adalah penyakit yang tidak bisa dianggap remeh. Apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan komplikasi lain.
Seperti merusak pembuluh darah, penyakit jantung, gagal ginjal, pendarahan di otak, hingga stroke.
Hipertensi sering kali muncul tanpa gejala, sehingga penderitanya tetap merasa bahwa tubuhnya sehat. Kondisi ini umumnya baru terdeteksi ketika seseorang menjalani pemeriksaan tekanan darah.
Baca Juga:30 Tahun Sudah Jadi Pelayan Publik, Ivan Dicksan Ingin Kota Tasik Lebih Nyaman!Mantan Komisioner KPU Kota Banjar Memilih Daftar Sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota, Lebih Realistis?
Normalnya, tekanan darah orang dewasa berada di angka 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan sistolik, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastolik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah meningkat drastis, yaitu tekanan sistolik melebihi 140 dan diastolik di atas 90.
Mengetahui itu, Lurah Sukamaju Kaler, Mohammad Yosep, menyebut, hipertensi memang menjadi perhatian khusus pada kesehatan warganya itu.
“Setiap kegiatan posyandu sudah kami laksanakan. Setiap bulan kami jadwalkan. Memang yang tercatat itu tekanan darahnya tinggi-tinggi. Ada yang sampai 200 lebih,” katanya.
Selama setahun terakhir ia mengaku sudah berusaha mengedukasi warga soal perlunya mengurangi faktor risiko penyebab tekanan darah tinggi. Namun, mengubah kebiasaan hidup warga jadi lebih sehat dan berkualitas bukan hal mudah.