TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penanganan sampah bukan hanya masalah pengangkutan.
Edukasi tentang pentingnya memilah sampah dari rumah juga tidak kalah penting untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
Hal itu diungkap Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim MSi. Ia menyebut problem sampah tidak bisa dihadapi hanya dengan penanganan insidental.
Seperti dengan mengangkut tumpukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar. Mau pun menindak pelanggar aturan yang membuang sampah sembarangan.
Baca Juga:Ulama Banjar Sepakat Dukung Supriana Maju Pilkada30 Tahun Sudah Jadi Pelayan Publik, Ivan Dicksan Ingin Kota Tasik Lebih Nyaman!
“Edukasi dan sosialisasi masif juga masih terus butuh dilakukan. Supaya, balance ya. Threatment pemerintah terus berjalan lewat pelayanan dan lainnya, masyarakatnya juga terus diingatkan, diajak terbiasa tertib,” Kata Muslim pada Jumat, 24 Mei 2024.
Menurutnya pola yang dilaksanakan Pemkot Tasikmalaya selama ini adalah mengangkut seluruh jenis sampah ke TPA. Hal itu belum tepat sepenuhnya.
Masyarakat sebagai pihak pertama yang memproduksi sampah harus turut serta memilah. Sehingga tidak semua jenis sampah dibuang ke TPA.
“Jadi yang nantinya diangkut ke TPA itu sampah yang sudah tidak bisa di apa-apa kan, tidak bisa diolah warga secara mandiri dan juga residu,” Kata dia.
Proses seperti itu bisa memperpanjang daya tampung TPA Ciangir dan juga mengajarkan masyarakat untuk memulai kebiasaan baik.
Namun butuh edukasi masif dari pemerintah tentang memilah sampah dan mendaur ulangnya secara mandiri.
“Makanya penting edukasi itu, apalagi ketika sudah ada kendala di dinas misal armada rusak dan lain-lain, kalau di hulu dalam hal ini produsen sampahnya sudah terbiasa memilah. Tumpukan juga kan tidak bakal terlalu banyak lantaran sudah tahu dan paham bagiamana kelola sampah, yang bisa dipilah ya dipilah, yang sudah tidak bisa diolah barulah dibuang, ” Jelas Ketua DPC PDIP Kota Tasikmalaya tersebut. (Firgiawan)