“Ini saja yang kami betulkan andesit ketika sudah viral di media, dari PUTR baru ada membantu,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, beberapa pihak yang terkait tampak ‘ogah’ memelihara sebab tak masuk Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu, Pedestrian HZ dan ikonik di Jalan Cihideung itu dinilai sebagai produk politik dari Wali Kota Tasikmalaya sebelumnya, Muhammad Yusuf, sehingga enggan untuk meneruskan dan memelihara. (Ayu Sabrina B)