TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ratusan siswa SMA dan SMK beekumpul di Aula Kantor Bapelitbangda Kota Tasikmalaya pada Rabu 22 Mei 2024. Mereka diberi pemahaman tentang wawasan kebangsaan oleh kepolisian.
Dalam seminar tentang Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila itu Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono mengatakan wawasan kebangsaan sangat penting bagi anak muda guna menanamkan karakter penerus Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang baik.
“Adanya perbedaan suku, agama dan lainnya dijadikan sarana untuk meningkatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan bernegera,” paparnya.
Baca Juga:30 Tahun Sudah Jadi Pelayan Publik, Ivan Dicksan Ingin Kota Tasik Lebih Nyaman!Mantan Komisioner KPU Kota Banjar Memilih Daftar Sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota, Lebih Realistis?
“Sehingga dengan memupuk terus nilai kebangsaan sejak dini, maka kiga bisa membangun bangsa ini lebih maju dan setara dengan bangsa lainnya di dunia,” sambungnya.
Menurutnya, para pelajar yang terdiri dari peserta didik SMA dan SMK ini adalah generasi emas. Sehingga penting menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dari sekarang.
Seminar ini disebut sebagai langkah konkret dalam menyambut bonus demografi yang diprediksi akan terjadi nanti.
“Walaupun berbagai macam budaya, agama serta bahasa ada di kita, tapi hal itu menjadi sarana untuk pemersatu bangsa. Tentunya para pelajar ini harus kita bekali wawasan kebangsaan sejak dini,” tutur Joko.
Hadir dalam kesempatan itu, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mengucapkan terima kasih kepada Polres Tasikmalaya Kota yang telah menggelar seminar ini.
“Artinya kita ingin anak-anak sebayai penerus kita, yaitu pelajar SMA maupun SMK ini sesuai dengan ketentuan perkembangan zaman. Mengikuti arus positifnya,” kata Cheka.
Sebab, menurutnya tantangan anak muda kini berbeda dengan zaman saat ia seusia mereka.
Baca Juga:H Amir Mahpud Sang "Penganut Mazhab Survei" Tentukan Pendamping Viman di Pilkada 2024!Nana Suryana Mulai Tancap Gas untuk Pilkada Kota Banjar
“Media sosial kini begitu gencar di mana-mana, gadget juga. Pastinya input kepada anak-anak lebih tinggi dibandingkan zaman kita dulu. Dulu mungkin sekadar nonton televisi dan SMS. Tapi sekarang semua ada,” ujarnya.
Sebab tantangan lebih besar, kata Cheka maka penangkalnya juga mesti lebih canggih. Yaitu dengan tidak menjauhi anak-anak.
“Tapi dekati anak-anak kita sehingga tak salah jalan. Gadget itu tak masalah, tapi konten yang ada di gadget harus difilter untuk anak-anak kita,” jelasnya.(Ayu Sabrina B)