”Cuma tidak dilombakan di provinsi. Karena taekwondo tidak ada di tingkat provinsinya. Jadi berhenti di tingkat kota saja,” terang Ali.
Menurut dia, beberapa cabor yang ditandingkan dalam berbagai kejuaraan memang ada dalam program ekstrakurikuler di SDIT Ibadurrohman sehingga banyak ditemukan bibit-bibit unggul yang siap jika dipertandingkan dalam berbagai kejuaraan olahraga.
Tak hanya melalui program ekstrakurikuler, pihak sekolah juga rutin menggelar Pekan Olahraga Antar Kelas (Porak) setiap tahunnya guna mencari bakat para siswa dalam bidang olahraga yang nantinya akan diikutsertakan dalam berbagai kejuaraan.
Baca Juga:AS Roma Harus Berdoa Atalanta Kalah untuk Dapat Tiket Liga ChampionsAtalanta Juara, Gian Piero Gasperini Tergoda Tawaran Napoli: Bertemu dengan Wanita yang Sangat Cantik
”Kalau sudah kelihatan bakatnya maka kita intensifkan untuk pembinaannya. Jadi kalau yang ikut ekskul mah udah dibinanya di ekskul tapi kalau MIPA, matematika gitu kita pengennya ada pembinaan lebih,” ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga menghadirkan program Bina Prestasi Siswa guna menjaga prestasi para siswa yang berbakat dalam bidangnya masing-masing.
Dalam program tersebut, dilaksanakan evaluasi agar bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi mereka ke jenjang yang lebih tinggi. ”Alhamdulillah kemarin kita punya program Bina Prestasi Siswa dan kita evaluasi,” ujarnya.
Yuni Purnamasari, bagian Kesiswaan SDIT Ibadurrohman menyampaikan, kejuaraan taekwondo Tasik Super Champions Kyorugi dan Poomsae diikuti oleh beberapa siswanya dari lembaga yang mereka ikuti di luar sekolah.
Meski begitu, lembaga tersebut telah bekerja sama dengan SDIT Ibadurrohman.
”Itu dari lembaga. Sebenarnya mereka buka cabang di kita. Kalau lembaga silat dan taekwondo itu kan mereka punya lembaga sendiri ya. Masuk ke kita terus seperti buka cabang,” kata Yuni.
Yuni berharap para siswa yang berhasil menjadi juara dalam berbagai kejuaraan tersebut bisa terus meningkatkan prestasinya dan selalu melakukan perbaikan. (Fitriah Widayanti)