TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Perguruan Karate Kyokushin Satriatama Karate memboyong 16 atlet untuk ikut ajang kelas dunia, yang akan diselenggarakan pada 23-26 Mei 2024 di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Diterangkan guru besar Kyokushin, Tubagus Radian Azkar, untuk meningkatkan kompetensi dirinya menargetkan para atlet untuk memperbanyak pengalaman.
“Dalam rangka meningkatkan prestasi atlet yang dimiliki perguruan Kyokushin Seiken Juisu Bushida Satriatama Karate. Di samping mengadakan kejuaraan internal antar Dojo dan kejuaraan nasional, maka merasa perlu untuk mengikuti kejuaraan tingkat Internasional,” paparnya.
Baca Juga:Mantan Komisioner KPU Kota Banjar Memilih Daftar Sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota, Lebih Realistis?H Amir Mahpud Sang "Penganut Mazhab Survei" Tentukan Pendamping Viman di Pilkada 2024!
“Diharapkan dengan ikut sertanya di kejuaraan tingkat Internasional ini, dapat menumbuhkan semangat berolahraga, mengembangkan jiwa sportivitas, dan mewujudkan rasa tanggung jawab demi kemajuan dunia olahraga Kyokushin. Juga diharapkan memberikan sumbangan positif untuk mengharumkan nama baik Kota Tasikmalaya di dalam maupun diluar negeri,” sambung Tubagus.
Dalam dunia Karate, Kyokushin merupakan aliran satu-satunya yang menganut sistem full body contact. Bertarung pukul dan tendang tanpa menggunakan pelindung dengan sistem kemenangan KO (Knock Out).
Di Kota Tasikmalaya aliran Kyokushin pertama kali dibuka oleh perguruan Karate Kyokushin Scikon jutsu Bushidho Satriatama Karate pada tahun 2018, dengan ketua dewan atau pendiri perguruan Sensei Tubagus Radian Azqar.
Saat ini sudah memiliki cabang atau Dojo sehanyak 12 Dojo dengan jumlah anggota keseluruhan sebannyak 250 Orang.
“Oleh karena itu petarung atau atlet karate Kyokushin harus memiliki kekuatan dan ketahanan tubuh yang prima. Juga dibutuhkan mental yang kuat bagi seorang atlet karate aliran kyokushin, karena dalam pertandingan atlet harus siap menerima rasa sakit dari hasil kontak penuh potensi. Kekuatan, dan teknik dapat seketika hilang ketika atlet mengalami rasa sakit yangmengak ibatkan mental atlet menjadi jatuh,” terangnya. (Ayu Sabrina B)