TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tasikmalaya bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Tasikmalaya menggelar acara Sarasehan West Java Economic Society (WJES) Priangan Timur 2024, Senin, 20 Mei 2024.
Bertempat di Bale Priangan, KPw BI Tasikmalaya, acara ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Muhamad Nur, Wakil Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat Farida Titik Kristanti, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya Aswin Kosotali, jajaran Forkopimda dan instansi vertikal, Ketua Kadin se-Priangan Timur, perbankan, pelaku usaha, dan perwakilan universitas di Priangan Timur.
Mengusung tema Urgensi Pembangunan Konektivitas Jalur Selatan untuk Mendorong Perekonomian Priangan Timur, gelaran Sarasehan WJES Priangan Timur 2024 menjadi salah satu wadah bagi berbagai stakeholders untuk bersama-sama merumuskan kebijakan yang tepat guna menjawab tantangan yang dihadapi, yakni pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Jawa Barat Selatan.
Baca Juga:Hari Buku, Gramedia Tasikmalaya Hadirkan Diskon hingga 70 PersenSMK As Saabiq Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tingkatkan Kualitas Guru
Wakil Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat Farida Titik Kristanti menerangkan, sarasehan ekonomi bertujuan untuk membedah percepatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan lewat peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah yang ditinjau dari beragam perspektif.
Farida berharap peningkatan konektivitas bisa menghadirkan manfaat maksimal dalam mendorong perekonomian nasional maupun daerah, menurunkan biaya logistik nasional, menghubungkan dan mengintegrasikan berbagai sentra ekonomi, dan membantu pemerataan kondisi jalan yang baik.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur mengungkapkan, dalam mendorong pemerataan ekonomi terdapat tiga hal penting, yakni akselerasi pengembangan infrastruktur, partisipasi aktif, dan para pelaku ekonomi.
Menurut dia, dengan akselerasi ekonomi akan mengoptimalkan potensi peran Jawa Barat bagian utara dan selatan sebagai sumber pertumbuhan sekaligus sebagai upaya mendukung stabilitas harga melalui kelancaran distribusi.
Partisipasi aktif dalam memberikan masukan dan informasi, dijelaskan dia, diperlukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan guna mencapai Indonesia maju.
”Para pelaku ekonomi diharapkan untuk terus mendorong realisasi investasi, salah satunya dengan memanfaatkan kelonggaran mikroprudensial,” terang Muhamad Nur.