“Kemarin viral di media saja. Seharusnya kalau mau merawat (Disporabudpar) mestinya sudah datang,” keluhnya.
Andai saja 1000 Payung Geulis itu bisa terbeli, sambung Dadan, maka kawasan Pedestrian Cihideung bisa kembali terlihat estetik dari segi penampilan.
Apalagi kini parkir liar di kawasan itu juga mulai ditertibkan oleh Satpol PP.
Baca Juga:H Amir Mahpud Sang "Penganut Mazhab Survei" Tentukan Pendamping Viman di Pilkada 2024!Nana Suryana Mulai Tancap Gas untuk Pilkada Kota Banjar
“Kalau dihitung setiap jalur butuh 10-15. Kalau di Pedestrian jalurnya mencapai 100, berarti butuh 1000 Payung Geulis,” paparnya mengkalkulasi.
Saat ini, pedestrian seperti tak bertuan. Dadan berharap pemerintah segera turun tangan.
Kalaupun tak punya cukup dana, jumlah Payung Geulis pada tiap baris bisa dikurangi. Yang terpenting nilai estetikanya hadir kembali.
“Penempatan Payung Geulis per jalur tiasa 8 payung, bisa 7 juga,” ucapnya.
Sementara itu, Radar sempat mencoba menghubungi Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana. Namun ia enggan untuk berkomentar soal pemeliharan Pedestrian Cihideung.
Akan tetapi pada wawancara tentang permasalahan serupa sekitar pertengahan April lalu, Deddy sempat menyatakan bahwa urusan Pedestrian Cihideung bukanlah tanggungjawab Disporabudpar sepenuhnya.
“Bukan Disporabudpar leading sectornya. Itu di PUTR,” tuturnya. (Ayu Sabrina)