Burung Surga, Film Karya Lokal Inspirasi Pejuang Gagal Ginjal

launching film baru, burung surga, artis tasikmalaya
Konferensi pers dan launching film Burung Surga di Cinema XXI Tasikmalaya, Minggu (19/5/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kolaborasi Demode dan Triduta Film merilis sebuah karya film tentang inspirasi hidup di Cinema XXI Tasikmalaya, Minggu (19/5/2024). 98 persen pemain di film tersebut merupakan artis lokal Tasikmalaya.

Meskipun karya lokal, Film Burung Surga ini dibintangi oleh artis nasional Ricky Perdana dan berkolaborasi dengan anak-anak binaan Demode Artist Management.

Sedikit spoiler, Burung Surga ini menceritakan kehidupan anak dari ibu yang menderita gagal ginjal. Pada akhirnya anak tersebut mengejar mimpinya untuk menjadi dokter dan mendedikasikan diri untuk menangani pasien-pasien yang serupa dengan sang ibu.

Baca Juga:Perkuat Popularitas Lewat Lomba Senam Viman-keun Menuju Pilkada Kota TasikmalayaMobil Elf Terguling dan Hantam Pengendara Motor di Jalur Menikung Kawalu Tasikmalaya

Produser Burung Surga, Deny Suarghani menerangkan film tersebut terinspirasi dari kehidupan keluarganya. Di mana sang istri meninggal karena gagal ginjal, yang kemudian ingin dia bagikan menjadi sebuah motivasi melalui karya film. “Tiba-tiba divonis, 1,5 tahun kemudian meninggal,” ujarnya.

Banyak nilai-nilai perjuangan hidup yang ingin dia bagikan kepad masyarakat. Sampai pada akhirnya Deny berkomunikasi dengan Triduta Film untuk mentransformasikannya melalui film.

Deny berharap film tersebut bisa menjadi motivasi, edukasi dan inspirasi bagi masyarakat. Pada prinsipnya apapun masalah yang dihadapi, kehidupan harus tetap berjalan. “Semoga bisa menghibur dan memberikan edukasi,” imbuhnya.

Pengambilan gambar untuk film ini dominan berlatar pantai yang berlokasi di Garut. Selain itu ada juga di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya. “Karena kita juga ingin mengangkat pesona alam,” tuturnya.

Sutradara film, Tubagus Deddy menerangkan bahwa diri meskipin pesan yang disampaikan tentang motivasi dan edukasi pejuang gagal ginjal, pihaknya tetap perlu mengemas semenarik mungkin. Maka dari itu dia menyisipkan beberapa sentuhan komedi dan suasana dramatis sehingga nilai hiburannya tetap bisa didapat. “Jadi ada drama-dramanya, sedikit komedinya juga ad,” katanya.

Diakuinya bahwa film tersebut memang tidak bisa dibandingkan dengan karya dari PH-PH besar yang muncul di layar lebar. Karena pihaknya pun ingin mendorong regenerasi artis-artis lokal Tasikmalaya. “Dari semangat, upgrade menjadi kualitas, pengalaman dan yang lainnya,” imbuhnya.

0 Komentar