PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Sebuah komunitas bernama Nasi Jumat (Sijum) Kabupaten Pangandaran memiliki sebuah kegiatan sosial. Mereka rutin membagikan nasi kepada warga.
Relawan Sijum Kabupaten Pangandaran Nuryanto mengatakan, komunitas tersebut sudah berusia 4 tahun dan rutin membagikan nasi setiap minggu.
”Awalnya nama komunitas ini bukan Sijum, namun kegiatanya sudah berbagi nasi. Lalu komunitas Sijum Kota Tasik mendengar kegiatan kami dan akhirnya diajak menjadi Sijum Kabupaten Pangandaran,” ucapnya, Jumat, 17 Mei 2024.
Baca Juga:Berkali-kali Mati Lampu, Pelantikan PPK di Kabupaten Pangandaran di Hotel Horison Palma Sempat TertundaJuara Coppa Italia, Allegri Menyadari Juventus Akan Memecatnya, Apakah Merasa Dendam?
Saat ini, terdapat 40 anggota Sijum Kabupaten Pangandaran yang biasa ikut memasak dan membagikan makanan kepada warga.
”Banyak emak-emak yang ikut menyiapkan memasak, mengemas dan membagikan makanan. Mereka mengoordinasikan dengan baik,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Kaput Leader ini mengatakan, setidaknya ada 500 sampai 1.000 bungkus nasi yang dibagikan setiap hari Jumat.
”Selain hari Jumat, kita juga bagikan nasi kepada anak yatim, ODGJ (orang dengan gangguan jiwa, Red) dan daerah terisolir di pegunungan,” jelasnya.
Sumber dana untuk kegiatan bagi-bagi nasi ini, kata dia, dari iuran anggota dan menerima donatur dari luar.
”Biasanya ada yang datang langsung, karena terpanggil melihat kegiatan kita di medsos,” jelas pria yang berprofesi sebagai tour leader ini.
Menurut dia, hujatan dan cemoohan terhadap kegiatan Sijum sering muncul di media sosial. Mereka kerap disebut ria karena kegiatan tersebut.
Baca Juga:Kemendagri Arab Saudi Luncurkan Identitas Digital untuk Jemaah Haji yang Datang dari Luar NegeriTiba di Madinah, Jemaah Haji Asal Tangerang Ketinggalan Tas Paspor di Asrama Haji Embarkasi
Namun mereka mengacuhkannya dan terus berbuat kebaikan dengan cara bagi-bagi nasi.
Nuryanto bertekad untuk terus melaksanakan kegiatan bagi-bagi nasi ini. ”Ya mudah-mudahan kita tetap kompak berbuat kebaikan,” harapnya. (Deni Nurdiansah)