GARUT, RADARTASIK.ID – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan sejak awal tahun sampai Mei 2024. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani.
Leli mengatakan, sampai 14 Mei, sudah ditemukan sebanyak 1.522 kasus DBD di Kabupaten Garut. ”Jumlah kematian 3 kasus,” ucapnya, Jumat, 17 Mei 2024.
Ia menerangkan, kasus DBD tertinggi terjadi di wilayah utara, seperti Kecamatan Malangbong, Kecamatan Limbangan, Kecamatan Selaawi, dan Kecamatan Cibatu. Rata-rata kasusnya lebih dari 134.
Baca Juga:Satu Pemilik Tanah di Desa Talagasari Bakal Dapat Rp 16,9 Miliar dari Pembebasan Lahan Tol Getaci di GarutKeluarga Mengenang Senyum Terakhir Jemaah Haji Asal Kabupaten Garut yang Wafat, Sangat Ceria saat Berangkat
Menurut dia, jumlah kasus DBD di Kabupaten Garut meningkat hampir 5 kali lipat dibandingkan periode tahun lalu. Pihaknya pun terus melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus DBD.
”Pencegahan, pengobatan adekuat, dan promosi kesehatan melalui berbagai media. Kemudian penyelidikan epidemiologi (PE), pada setiap temuan kasus langsung ke lokasi rumah pasien DBD untuk penelusuran,” katanya.
Selain itu, pihaknya memantau seluruh rumah sakit, puskesmas, klinik swasta untuk melaporkan setiap penemuan suspek dan konfirmasi positif DBD ke Dinas Kesehatan.
Pihaknya pun terus mengingatkan masyarakat tetap melaksanakan pembasmian sarang nyamuk (PSN).
”Kemudian masyarakat harus gotong royong terhadap masalah kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Leli, apabila terkena gejala DBD sebaiknya segera mendatangi puskesmas terdekat.
Dia menegaskan kasus DBD bukan hanya masalah yang terjadi di Garut tetapi merupakan masalah yang ada di Indonesia dan dunia. ”Karena sebetulnya seluruh dunia ini mengalami peningkatan DBD,” terangnya. (Agi Sugiana)