TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meskipun sepakbola menjadi cabang olahraga yang paling banyak digemari, namun tidak masuk pada kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Kota Tasikmalaya. Hal itu karena operasionalnya yang terbilang lebih mahal.
Pelaksanaan O2SN di Kota Tasikmalaya berlangsung sejak 7 Mei dan selesai 15 Mei 2024 kemarin. Di mana kegiatan ditutup oleh Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Dr H Ivan Dicksan.
Kompetisi olahraga antar sekolah dan antar kecamatan tersebut melibatkan cabang olah raga Senam Artistik, Renang, Taekwondo, Atletik, Karate, Tenis Lapangan, Bulutangkis dan pencak silat. Jika melihat penyelenggaraan tahun sebelumnya, sepak bola menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan.
Baca Juga:Muslim – Demi Bersaing Jalankan Tugas Kandidat di Pilkada Kota TasikmalayaKECELAKAAN! Mikro Bus Rombongan Pelajar Terguling di Tasikmalaya
Ketua Pelaksana O2SN Kota Tasikmalaya Indra Risdianto mengatakan bahwa pihaknya memang tidak menyelenggarakan kompetisi untuk cabor sepak bola. Hal itu hasil rapat bersama sekolah-sekolah, khususnya di tingkat SMP. “Keberatan untuk tim sepak bola,” ujarnya kepada Radar.
Hal ini berkaitan dengan biaya operasional baik dari sekolah sebagai peserta maupun dinas sebagai pelaksana. Sehingga pada akhirnya disepakati tidak ada pertandingan cabor sepak bola. “Jumlah orangnya pun kan banyak, otomatis biayanya tidak sedikit,” terangnya.
Di O2SN tahun 2023, memang ada penyelenggaraan kompetisi sepak bola. Namun itu pun tidak berlanjut ke tingkat provinsi karena kendala pembiayaan dan kesiapan pemain. “Tahun kemarin kan kita tidak ikutkan tim sepak bola ke tingkat provinsi,” katanya.
Ada pun hasil dari O2SN Kota Tasikmalaya, juara umum tingkat SMP diraih oleh SMPN 2 Kota Tasikmalaya. Sedangkat tingkat SD diraih oleh perwakilan Kecamatan Tawang.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Dr H Ivan Dicksan menyampaikan O2SN merupakan kegiatan yang cukup penting. Sebagai ajang untuk memaksimalkan potensi bibit atlet yang ada. “Menumbuhkembangkan bakat, potensi yang dimiliki para siswa,” ungkapnya.
Pasalnya dengan kompetisi, kemampuan anak bisa semakin terasah. Sekaligus menjadi evaluasi kekurangan dari bibit-bibit atlet yang dimiliki Kota Tasikmalaya. “Mudah-mudahan ke depan mereka menjadi atlet-atlet yang membanggakan Kota Tasikmalaya,” imbuhnya.(rga)