TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya dan DPRD telah menyepakati rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tasikmalaya tahun 2025-2045. Isi Ranwal RPJPD menyasar 17 sasaran pokok pembangunan. Tiga diantaranya adalah pelayanan dasar. Seperti pelayanan kesehatan, pendidikan yang berkualitas, serta perlindungan sosial yang adaptif.
Sementara poin lainnya berfokus kepada ekonomi daerah. Seperti: meningkatnya produktivitas ekonomi daerah, meningkatnya penerapan ekonomi hijau, meningkatnya digitalisasi, meningkatnya integrasi ekonomi domestik dan global, mewujudkan pengembangan kawasan strategis perekonomian.
Kemudian meningkatnya tata kelola pemerintah yang baik, bersih, adaptif, dan inovatif. Kemudian meningkatnya keadilan hukum dan demokrasi yang berkualitas, mewujudkan stabilitas ekonomi makro daerah.
Baca Juga:Dimyati Gandeng Alam “Mbah Dukun” untuk Hadapi Pilkada Kota Banjar 2024Eman Sulaeman, Terpilih Jadi Ketua Karang Taruna Kecamatan Cipedes Periode 2024-2029!
Dalam penandatanganan nota kesepakatan bersama DPRD pekan lalu, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menyebutkan mimpi kolektif jadi kunci mewujudkan pokok pembangunan 20 tahun ke depan. Ia bahkan menyebutkan sederet kota maju, yang bisa jadi acuan.
“Ini harus punya mimpi yang sama. Kalau sudah punya mimpi kolektif, kita akan lebih mudah eksekusi potensi kita,” kata Cheka pada Selasa, pekan lalu.
Ia juga meminta seluruh stakeholder berusaha keras mendatangkan sebanyak-banyaknya orang ke Kota Tasikmalaya. Mulai dari pelancong hingga investor. Menurutnya cara itu yang bisa memperkenalkan Kota Santri ini ke taraf nasional hingga internasional.
“Ini akan dirasakan masyarakat langsung selama 20 tahun. Kami pemerintah hanya eksekutor, para dewan inilah yang mewakili rakyat, yang bisa menyampaikan keinginan rakyat,” tutur Cheka.
Ketahanan Ekonomi Masyarakat Lemah
Budayawan Tasikmalaya, Ashmansyah Timutiah, mengingatkan Pemerintah Kota Tasikmalaya agar meninjau kembali keberhasilan rancangan yang sebelumnya dengan kepribadian dasar warga.
“Aplikasi pelaksanaan RPJPD harus dikaji, yang sebelumnya terealisasi mesti dievalusi. Yang kemarin berhasil, dipertahankan. Yang kurang bisa ditambah. Tentunya point itu yang dibutuhkan masyarakat. Bukan poin yang mengawang,” terangnya kepada Radar, Senin (13/5/2024).
Pria yang akrab disapa Acong itu, menyebut program peningkatan ekonomi daerah dengan memancing pelancong ke Kota Tasikmalaya, tidak cukup membangkitkan ekonomi warga. Apalagi perilaku warga Kota Tasik sangat konsumtif, sehingga daya tahan ekonominya lemah.