TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya sudah membuat kesepakatan dengan warga. Beberapa tuntutan warga pun akan dipenuhi dari mulai penanganan luapan air, gunungan sampah sampai dengan urusan kompensasi.
Kepala DLH Kota Tasikmalaya H Deni Diyana bertemu dengan warga Ciangir yang protes beberapa waktu lalu. Setelah mendiskusikan apa yang menjadi tuntutan, kedua pihak pun melakukan kesepakatan.
Ada pun hal yang disepakati yakni, pembuangan sampah tidak sampai mendekati pemukiman warga di RW 6 Kelurahan Ciangair, beberapa area tidak dijadikan untuk pembuangan sampah, ada prioritas untuk kesehatan warga RW 6, ada perhatian terhadap infrastruktur di RW 6, warga RW 6 diprioritaskan ketika ada lowongan pekerjaan di DLH dan tenaga sukwan lebih diperhatikan dalam hal pengupahan.
Baca Juga:2 Tokoh Ini Datang ke KPU Untuk Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya Melalui Jalur PerseoranganKalau Sudah Jadi Haji, Harus Punya Kontribusi di Kota Tasikmalaya
Selanjutnya yakni penggembalaan ternak di kawasan TPA Ciangir perlu dibenahi dan terakhir ada kompensasi bagi warga Ciangir dan Cikadongdong sebanyak 2 kali dalam setahun.
Tidak kalah penting, DLH juga berkomitmen akan melakukan normalisasi air yang menggenang di rawa. Serta optimalisasi penguraian sampah yang menggunung di area depan TPA agar digeser ke area belakang.
H Deni Diyana bersyukur persoalan di TPA Ciangir dengan warga tidak berkepanjangan. Di mana pihaknya dengan warga sudah membuat kesepakatan yang disaksikan oleh unsur Muspika. “Alhamdulillah sudah clear, bahkan kami sudah saling berpelukan,” selorohnya kepada Radar, Minggu (12/5/2024).
Untuk penanganan gunungan sampah, pihaknya sudah mendatangkan 2 alat berat tambahan ke TPA Ciangir. Bahkan ada rencana tambahan 1 alat berat lagi agar penguraian gunungan sampah lebih cepat. “Sekarang ada 4 alat berat yang beroperasi, besok tambah 1 lagi jadi 5,” ucapnya.
Untuk luapan air, pihaknya menilai ada sumbatan sehingga membuat alirannya terhambat. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan kepolisian agar mendatangkan tim selam polairud. “Supaya nanti bisa dicek apa yang menjadi kendalanya,” katanya.
Untuk hal lainnya seperti kompensasi, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan OPD lain atau pun pihak ketiga. Supaya ada bantuan sembako kepada warga terdampak di sekitar TPA Ciangir. “Bisa itu bansos atau program CSR,” imbuhnya.(rga)