Diberitakan sebelumnya, angka stunting di Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan hingga 5 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Dari semula 22 persen, menjadi 27 persen.
Demikian juga dengan data hasil pencatatan pelaporan berbasis masyarakat (PPGM). Angka stunting yang semula sudah turun di angka 10,75 persen, naik lagi menjadi 12 persen.
“Kenaikan ini harus disikapi secara serius, walau kita tahu bahwa berbagai macam intervensi sudah dilakukan,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat pada Rabu (8/5/2024).
Baca Juga:Eman Sulaeman, Terpilih Jadi Ketua Karang Taruna Kecamatan Cipedes Periode 2024-2029!OJK Tasikmalaya Gelar Silaturahmi FKIJK, Tingkatkan Kinerja dan Stabilitas Sektor Keuangan Priangan Timur
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan meminta beberapa gebrakan pemerintah dalam menekan stunting dievaluasi. Program yang telah dijalankan harus dievaluasi.
“Jadi beberapa waktu terakhir kita lihat eksekutif fokus ya. Menekan stunting, dengan beberapa program unggulan bahkan dikeroyok ASN. Ini mesti ditinjau lagi, sejauhmana program-program itu efektif,” kata dia kepada Radar, pada Jumat pekan kemarin. (Firgiawan)