TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Guna mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting, Pemerintah Desa Sukahening Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya menghadirkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Dalam PMT, Pemerintah Desa Sukahening memberikan bantuan berupa pangan lokal kepada anak yang terindikasi stunting selama 90 hari.
”Ngasih makanan buat yang stunting selama 90 hari,” kata Kepala Seksi Pelayanan Desa Sukahening Lina Herlinawati kepada Radartasik.id, Selasa, 7 Mei 2024.
Baca Juga:Bansos Tidak Tepat Sasaran, Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya Minta Update Data Lebih AktifDinsos Kabupaten Tasikmalaya Klaim Angka Stunting Turun
Program PMT Pemulihan Stunting telah dimulai sejak 15 April 2024 dan masih akan terus berjalan hingga pertengahan Juli 2024 mendatang.
”Makanannya diantarkan ke titik poin, nanti sama penerima diambil sendiri,” ujarnya.
Lina mengungkapkan jumlah anak yang terindikasi stunting di Desa Sukahening berjumlah 38 orang dengan usia di atas satu tahun. Sementara itu, jumlah anak yang di-cover oleh program PMT sekitar 10 orang anak.
Diketahui, Kecamatan Sukahening termasuk salah satu kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah anak terindikasi stunting paling tinggi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB P3A) Kabupaten Tasikmalaya Opan Sopian mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan pada 2023.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Tasikmalaya berada di angka 20,7 persen.
Angka tersebut turun sebesar 6,8 persen dari tahun 2022 yang mencapai angka 27,2 persen.
Baca Juga:Jalan Baru Ciawi-Singaparna di Kabupaten Tasikmalaya Minim Penerangan Jalan UmumTak Bisa Lagi Buang Sampah di Alun-Alun Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Warga Bingung
Prevalensi stunting di Kabupaten Tasikmalaya masih terbilang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat akan masalah stunting.
Oleh sebab itu, saat ini pemerintah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemahaman stunting. (Fitriah Widayanti)