TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bakal Calon Bupati Tasikmalaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H Acep Adang Ruhiat MSi mempunyai visi dan misi perubahan jika nanti terpilih menjadi Bupati Tasikmalaya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Acep Adang mengaku niatan maju sebagai Calon Bupati Tasikmalaya di Pilkada 2024 murni untuk membawa Kabupaten Tasikmalaya lebih baik.
Fokus yang akan dilakukan Acep Adang, yakni melakukan tata kelola dan kinerja pemerintahan yang lebih baik, bersih, maju, merata serta transparan.
Baca Juga:Rayakan Ulang Tahun Ke-10, Komunitas Karisma Honda Automotive Team Cirebon Gelar FestivalCrosser Astra Honda, Delvintor Alfarizi Tampilkan Kembali Performa Positifnya di MXGP Portugal
Termasuk menciptakan pemerintahan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat secara umum.
Kemudian, concern terhadap masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemberdayaan serta penyediaan lapangan pekerjaan.
”Termasuk masalah infrastruktur, pertanian, ketahanan pangan, irigasi dan ketersediaan kebutuhan petani,” ujar Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jawa Barat ini.
Dia menyebutkan, visi misi perubahan yang dibawanya agar pemerintahan lebih baik. Konteks perubahan seperti yang diusung oleh Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan pada pencalonan Presiden di Pilpres 2024.
Dia melihat dalam bidang pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya, untuk pencapaian wajib belajar (wajar) 12 tahun, belum tercapai.
”Melihat saat ini rata-rata tingkat wajar 12 tahun di Kabupaten Tasikmalaya masih di kisaran angka 6-7 tahun masih di bawah sembilan tahun,” tuturnya.
Pencapaian wajar 12 tahun ini, kata dia, jika tidak optimal pencapaiannya maka akan berdampak terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau sumber daya manusia.
Baca Juga:Honda Sonic Club Bandung Laksanakan Musyawarah Besar Periode 2024-20264 Key Performance Indicator Penting untuk Melacak Kesuksesan Pelatihan Karyawan
Menurut dia, permasalahan dalam bidang pendidikan, ketika wajar 12 tahun belum tercapai, maka akan menimbulkan masalah seperti pengangguran. Termasuk permasalahan dan kerawanan sosial.
Oleh karena itu, pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia ini harus dilakukan dengan program pemerintah daerah yang berpihak dan mempunyai target panjang yang kompeten.
”Sehingga sumber daya manusia kita nanti bisa berdaya saing dan mempunyai kemampuan yang unggul menyambut bonus demografi generasi emas tahun 2045, maka harus dibuat program agar tingkat putus sekolah bisa ditekan, dengan menyelesaikan pendidikan wajar 12 tahun,” ujar Ketua Yayasan Pesantren Cipasung ini.