TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya bakal mendapat bantuan alat berat untuk menunjang pengelolaan sampah. Sudah seharusnya, tambahan sarana bisa membuat pada pelayanan atau pengelolaan sampah lebih baik lagi.
Sebagaimana diketahui penanganan sampah di Kota Tasikmalaya masih dihadapkan dengan berbagai kendala. Dari mulai kesadaran masyarakat, sampai dengan keterbatasan sarana yang dimiliki pemerintah.
Tahun ini, DLH Kota Tasikmalaya akan memiliki tambahan sarana untuk menunjang pengelolaan sampah. Ada pengadaan yang bersumber dari APBD Kota, juga dari bantuan CSR.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Akan Berangkat Ibadah Haji, Ivan Dicksan Jadi Plh?Ngebet Ingin Jadi Seleb Tiktok, Remaja di Tasikmalaya Malah Diperiksa Polisi
Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana mengatakan tahun ini akan ada pengadaan armada. Yakni 1 unit dumptruck, 3 unit kontainer dan 3 unit motor roda tiga. “Rencananya di triwulan 4,” ucapnya.
Pengadaan armada-armada tersebut merupakan alokasi dari APBD Kota Tasikmalaya. Diharapkan bisa terealisasi sebagaimana mestinya. “Itu dari APBD, kurang lebih sekitar Rp 850 juta,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memiliki alat berat untuk pengelolaan sampah di TPA Ciangir. Namun bukan penganggaran dari APBD, melainkan batuan dari programn CSR salah satu bank. “Kalau untuk alat berat itu CSR, bukan dari APBD,” katanya.
Dengan penambahan sarana tersebut, pihaknya yakin pengelolaan sampah bisa lebih baik. Karena selama ini salah satu yang menjadi kendala adalah terbatasnya sarana. “Meskipun masih jauh dari ideal, tapi bisa lebih baik dari sebelumnya,” ucapnya.
Selain itu, penanganan TPS liar pun masih terus diupayakan melalui bekerja sama dengan Satpol PP. Di mana petugas beberapa kali melakukan operasi tangkap tangan untuk memberikan penyadaran dan efek jera. “Mudah-mudahan ke depannya masyarakat juga lebih untuk tidak membuang sampah di TPS liar,” terangnya.
Sebagaimana harapan dari pemerintah, seyogianya sampah yang diperoduksi masyarakat bisa dikelola di lingkup masing-masing kelurahan. Baik diolah oleh bank sampah atau didaur ulang oleh masyarakat. “Karena akan lebih baik ketika produksi sampahnya diminimalisir,” imbuhnya.(rga)