3. Peningkatan Kinerja
Peningkatan kinerja adalah KPI ketiga yang penting untuk melacak kesuksesan pelatihan karyawan.
Tujuan utama dari pelatihan karyawan adalah untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.
Oleh karena itu, penting untuk mengukur apakah pelatihan tersebut telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kinerja individu dan tim.
Baca Juga:Beli Diamond Mobile Legends dengan Harga Terbaik di Gas Keun TopTangani Masalah Hukum, BRI Banjar Gandeng Kejaksaan Negeri Kabupaten Ciamis
Peningkatan kinerja dapat diukur melalui berbagai cara, termasuk peningkatan dalam produktivitas, kualitas pekerjaan, efisiensi operasional, dan penurunan tingkat kesalahan atau kecelakaan.
Data kinerja sebelum dan sesudah pelatihan dapat dibandingkan untuk menentukan dampak langsung dari pelatihan tersebut terhadap kinerja karyawan.
4. Tingkat Retensi Karyawan
Tingkat retensi karyawan adalah KPI keempat yang penting untuk melacak kesuksesan pelatihan karyawan.
Salah satu manfaat utama dari pelatihan karyawan adalah meningkatkan keterikatan dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
Tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa karyawan merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang di perusahaan tersebut.
Pelatihan yang efektif dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat turnover.
Mengukur tingkat retensi karyawan sebelum dan setelah pelatihan dapat membantu menilai apakah pelatihan tersebut telah memberikan dampak positif terhadap retensi karyawan.
Baca Juga:Raih Gelar La Liga sebagai Kapten Real Madrid, Nacho: Bulu Kudukku Berdiri Real Madrid Juara La Liga 2024, Ancelotti: Saya Tidak Peduli Apakah Perayaannya Hari Ini atau Minggu Depan
Kesimpulan
Melacak kesuksesan pelatihan karyawan adalah langkah penting dalam memastikan bahwa investasi yang dikeluarkan untuk pelatihan memberikan hasil yang diinginkan.
Untuk meningkatkan kesuksesan pelatihan karyawan, manajemen dapat memanfaatkan teknologi seperti aplikasi LMS yang membantu mengorganisasi kegiatan learning & development dengan lebih terarah dan terukur.
Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang dan melaksanakan program pelatihan yang efektif dan berkelanjutan. (Sandy AW)