TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Massa aksi dari Aliansi BEM Tasikmalaya melakukan unjuk rasa ke Sekretariat DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (6/5/2024). Aksi tersebut jadi bagian dari refleksi mengenai tenaga kerja atau burus serta dunia pendidikan.
Unjuk rasa tersebut seiring dengan momentum hari buruh internasional atau mayday, serta hari pendidikan nasional. Di mana massa aksi datang dan memblokade lalu lintas di depan Sekretariat DPRD Kota Tasikmalaya.
Satu persatu dari mereka pun melakukan orasi tentang keluh kesah buruh dan juga para guru honorer. Aksi pun bergeser ke halaman Sekretariat DPRD dan para aktivis melakukan bakar ban sembari melakukan orasi-orasi.
Baca Juga:Dulu Jadi Rival, Sekarang Dicky Chandra Siap Jadi Pendamping H Yusuf di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024Kalau Pemerintah Bekerja, Tidak Akan Ada Hotel di Tasikmalaya Jadi Tempat Dugem dan Pesta Miras di Tasikmalaya
Mereka pun dipersilakan memasuki ruang rapat paripurna untuk menyampaikan aspirasi. Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Komisi 2 Andi Warsandi dan Wakil Ketua Komisi IV Ahmad Junaedi Sakan, Kepala Dinas Pendidikan H Ucu Anwar Surahman didampingi Kabid GTK H Cecep Susilawan.
Koordinator aksi, Syamil Fadillah mengatakan bahwa bahwa pihaknya membawa dua sektor permasalahan untuk disampaikan ke DPRD dan pemerintah. “Poin buruh dan poin pendidikan,” terangnya.
Persoalan buruh yang menjadi tunttan yakni mengenai penghapusan Upah Minimun Sektorsl (UMSK), perbaikan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu alias kontrak, aturan mengenai PHK, UMK yang perlu dinaikan dan stabilnya harga kebutihan pokom sesuai UMK.
Kendati demikian, tuntutan tersebut tidak bisa terjawab karena Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya Didi Holidi tidak hadir. Informasi yang kepada DPRD, Dinaker sedang ada kegiatan bersama serikat buruh.
Sedangkan untuk pendidikan, para aktivis menuntut fasilitas yang layak, pengangkatan guru PPPK, mengurangi pemberian gaji berkedok magang dan memperbaiki birokrasi pada ruang lingkup pendidikan.
Menanggapi itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman mengaku sepakat dengan tuntutan mahasiswa. Di mana sarana dan prasarana pendidikan harus didorong agar lebih memadai. “Banyak sekolah yang harus dibantu secara infrastruktur,” ungkapnya.
Pihaknya pun terbuka terhadap kritik dari mahasiswa selama dengan narasi yang membangun. Karena pihaknya pun ingin membawa dunia pendidikan di Kota Tasikmalaya menjadi lebih baik. “Luruskan kalau bengkok, koreksi kalai salah,” ucapnya.