Hanya saja ia meminta tidak boleh ada tukang parkir dan pedagang kaki lima yang mengganggu. Parkir harus dibuat gratis.
“Asal fasilitasnya bagus dan bebas parkir (tak apa-apa bayar Rp 2000),” singkatnya.
Demikian juga penggemar olahraga lari bernama Iman (55). Menurutnya jogging track Dadaha sejak dulu digunakan secara gratis karena merupakan bagian dari fasilitas publik yang disediakan pemerintah.
Baca Juga:SK Gerindra Tasikmalaya Akan Jatuh ke Kandidat Ini!Amir Mahpud: Kita Pakai Mazhab Survei!Polres Ciamis Periksa 4 Saksi dalam Kasus Tindak Pidana Pembunuhan di Kecamatan Rancah
“Sekarang tiba-tiba mau dibuat berbayar. Apa tidak malu. Itu kan fasilitas publik yang memang sengaja dibangun buat masyarakat beraktivitas secara bebas dan cuma-cuma,” ketusnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan Radar di lokasi, pedagang kaki lima tampak masih memadati kawasan jogging track tersebut.
Berikut dengan area parking yang menghimpit jalan keluar masuk. Seorang juru parkir mengaku belum mengetahui tentang aturan tersebut.
Ia juga sempat cemas, lantaran membayar jasa memandu parkir Rp2000 saja, warga kadang keberatan.
“Isin atuh manya ditarik da parkir oge mayar jaba sami dua rebu (malu masak diminta bayar, parkir saja bayar, sama juga dua ribu),” ujar Jukir tersebut. (Ayu Sabrina B)