TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kemampuan dalam hal biaya politik atau cost politic untuk maju di Pilkada memang tidak bisa dipungkiri perlu ada. Hal itu disyaratkan pula oleh PAN yang mencari kandidat yang sanggup untuk bakar uang setidaknya Rp 250 juta di awal.
Pasca melakukan kerja sama dengan Partai Golkar, PAN mendapat jatah untuk mencari pendamping H M Yusuf. Pola penjaringannya tidak dilakukan secara terbuka, namun melalui metode khusus.
Salah satu syaratnya, kandidat harus sanggup mengeluarkan biaya di awal. Hal itu sebagai bukti keseriusan sekaligus mekanisme yang diperlukan untuk maju di Pilkada.
Baca Juga:Penjajakan Koalisi, PKS-Gerindra Makan Malam Bahas Pilkada Kota TasikmalayaDitetapkan! 45 Kader Parpol Tinggal Menunggu Dilantik Untuk Duduk di Kursi DPRD Kota Tasikmalaya
Bapilu DPD PAN Kota Tasikmalaya Trisna Sanjaya mengatakan bahwa porsi kandidat dari PAN sudah jelas untuk bakal calon wakil wali kota yang akan mendampingi H M Yusuf. Maka dari itu menurutnya kurang elok jika pihaknya membuka penjarinhan secara tebuka seperti partai lain. “Kalau partai lain kan untuk Bakal Calon Wali Kota, kalau kita kan sudah ada H Yusuf,” tuturnya.
Maka dari itu, pola penjaringannya lebih substansi dengan membuka ruang komunikasi. Di mana beberapa tokoh dan figur sudah menga ada yang menyatakan kesiapannya. “Ada lebih dari lima orang, tapi tidak bisa dimunculkan dulu,” ucapnya.
Namun ada juga kandidat yang memang ingin langsung dipublikasi secara terang-terangan. Salah satunya H Syarif Hidayat Fauzi yang melakukan pertemuan dengan Ketua DPD PAN Hendro Nugraha dan tim Pilwalkot di salah satu rumah makan di Jalan Sutisna Senjaya. “Kalau itu memang keinginan yang bersangkutan,” ucapnya.
Disinggung soal cost politic, Trisna mengakui bahwa hal itu jadi syarat yang harus dipersiapkan kandidat. Bahkan untuk pembiayaan awal sebagaimana arahan dari DPP. “Harus siap untuk pembiayaan awal,” terangnya.
Pembiayaan awal itu yakni untuk keperluan survei serta sosialisasi kepada masyarakat kurang lebih Rp 250 juta. Sehingga popularitas dan elektabilitasnya bisa terangkat dan terukur. “Kan selain survei, harus ada pemasangan baliho juga untuk menunjang popularitasnya,” ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ijang Furqon dari Tim Pilwalkot DPD PAN Kota Tasikmalaya. Di mana kandidat kesiapan dan keseriusan kandidat harua dibuktikan juga secara finansial. “Karena cost politic itu memang harus ada,” terangnya.