TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Banyaknya lampu Penerangan Jalan Umum atau PJU yang padam di Kota Tasikmalaya menjadi perhatian banyak pihak. Sebab gelap gulitanya jalanan membuat tindak kejahatan semakin rawan terjadi.
Menurut catatan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, jumlah PJU yang mati lebih dari 1600 unit. Hal itu diungkapkan Kadishub Asep Maman Permana pada Senin, 29 April 2024. Pernyataan ini kemudian mendapat tanggapan dari beberapa pihak.
Salah satunya Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Enan Suherlan. Ia mempertanyakan sumber data 1600 PJU mati itu dari mana. Apakah hasil validasi menyeluruh atau berdasar laporan insidental masyarakat.
Baca Juga:Daftar Bagunan Rusak Imbas Gempa Garut, dari Gedung Pramuka Hingga Rumah SakitGempa 6,5 SR Kejutkan Warga Jabar di Malam Minggu, Pusat Gempa Ternyata di Sini
“Data itu diketahuinya dari mana? Apakah terjun ke lapangan (didata) 1600 atau dari laporan masyarakat? Kalau hitungan aduan masyarakat tentu data itu terinvetarisir. Apakah Dishub melakukan pemantauan di lapangan sehingga diketahui PJU yang mati di kisaran 1600?,” kata Enan kepada Radartasik.id pada Rabu, 1 Mei 2024.
Jika data itu benar, lanjutnya, Dishub harusnya tak boleh berdiam diri. Banyak upaya yang seharusnya bisa ditempuh.
Diantaranya dengan meminta bantuan dana kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Pusat, bahkan dana CSR pihak swasta.
“Bisa tidak meminta anggaran dari provinsi, dari pusat. Itu kan jadi solusi. Upaya apa yang akan dilakukan atau upaya apa yang telah dilakukan? Kalau itu sudah ditempuh, bagaimana kita menawarkan ke perusahaan-perusahaan (CSR untuk PJU, red). Baru bisa ditempuh ketika mengajukan ke provinsi hingga pusat tidak berhasil,” papar Enan.
Politis partai bergambar matahari putih bersinar cerah itu menyebut jika seharusnya Dishub langsung bergerak setelah mengetahui banyak PJU mati. Yakni mencari solusi lewat upaya-upaya yang direncanakan.
“Masyarakat tidak ingin tahu pemerintah kekurangan anggaran untuk pemeliharannya. Yang mereka tahu jalan terang untuk keselamatan jiwanya. Karena bisa terjadi Lakalantas, entah itu tunggal atau dengan kendaraan lain,” tandasnya.
Tak jauh dengan Enan, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Siliwangi, Habib Nurhuda juga mengutarakan hal serupa.
Baca Juga:Mantan Ketua KPU Kota Banjar Daftar Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Partai DemokratSukses di Pemilu 2024, PAN Kabupaten Tasikmalaya Dukung Zulhas Lanjutkan Nakhodai Partai
Namun menurutnya dalam hal ini pemerintah juga perlu menyediakan desk khusus atau narahubung bagi masyarakat yang mendapati PJU mati.