TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Salah satu kandidat Bakal Calon Wali Kota Dr Andi Ibnu Hadi SH MH melengkapi formulir pendaftatannya ke PKB, Selasa (30/4/2024). Dikawal pasukan santri, dirinya menyuarakan perlawanan terhadap kekuasaan oligarki.
Saat datang ke DPC PKB Kota Tasikmalaya, Andi didampingi sang istri dan juga pasukan santri dan aktivis. Selain spanduk pengantar, rombongan juga mengibarkan bendera Nahdlatul Ulama (NU) serta IKA PMII.
Kepada awak media, Andi menerangkan bahwa PKB bukan rumah baru baginya karena sebelumnya pernah menjadi pengurus di partai nomor urut 1 itu. Setelah vacum di dunia politik, dia kembali ingin berhidmat kepada masyarakat melalui partai tersebut. “Saat ini masuk dunia poilitik lagi, saya kembali ke rumah saya PKB,” ucapnya kepada Radar.
Baca Juga:Keluarga Budiman Resmi Daftar di PKB, Formulir Dikembalikan Eks Wakil Wali Kota TasikmalayaBersaing Tapi Akrab, Dicky Chandra Berpapasan dengan H Wahid Saat Mengembalikan Formulir Bakal Calon Wali Kota
Dalam melaksanakan niatannya untuk ikut berkontestasi di Pilkada 2024, Andi mengaku tidak sendirian. Dia bersama aliansi masyarakat sipil, para santri sampai dengan aktivis. “Juga termotivasi oleh keluarga besar pondok pesantren Riadlul Ulum Wadda’wah,” katanya.
Diakui Andi, dirinya memang tidak sepopuler kandidat lain yang figurnya sudah banyak dikenal. Terlebih untuk urusan amunisi di mana kandidat lain banyak merupakan pengusaha dengan kekuatan finansial yang besar. “Memang sepertinya saya tidak bermodal, tidak juga populer,” ucapnya.
Namun dia ingin membuktikan bahwa kontestasi Pilkada bukan milik pengusaha terlebih kapitalis. Justru dia ingin melakukan perlawanan terhadap kapitalis yang ikut serta dalam kontestasi Pilkada Kota Tasikmalaya. “Kalau santri dan para kiai bersatu, kita punya kekuatan yang cukup untuk melawan kapitalis dan oligari,” terang advokat yang juga Ketua Peradi Kota Tasikmalaya itu.
Ketika memang DPP PKB tidak menghendaki dirinya untuk menjadi calon Wali Kota Tasikmalaya, dirinya tentu akan menghormati kebijakan itu. Namun diharapkan yang dipilih adalah kader PKB atau kader ideologis NU. “Kalau pun bukan saya, saya berharap yang lolos betul-betul kader ideologis NU,” ucapnya.
Dirinya bersama kelurga pesantren Riadlul Ulum Wadda’wah pun akan tetap konsisten mendukung PKB. Karena selama dia tidak aktif di partai pun tidak berarti meninggalkan PKB. “Setiap pemilu, TPS kami PKB selalu menang,” tegasnya.