Menurut dia, peran pemerintah daerah ini sangat penting dalam membantu BBWS melaksanakan normalisasi sungai ini. Namun, perannya lebih kepada sosialisasi kepada masyarakat atas dampak pekerjaan yang dilaksanakan tersebut.
”Jangan sampai menjadi tontonan yang terus terjadi dan siklus banjir itu sebenarnya sudah bisa kita pahamilah secara bersama-sama hutannya banyak yang alih fungsi dan gundul. Kemudian terjadi penyempitan sedimentasi cukup tinggi, intensitas hujan yang tinggi sehingga daya tampung sungai sudah tidak sanggup lagi akhirnya ya jadilah banjir ke mana-mana,” lanjutnya.
Kemudian, lanjut dia, dalam menyelesaikan persoalan ini harus diselesaikan bersama-sama. DPUTRLH dan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya juga harus ikut serta dalam rangka tata kelola lahan pertanian. Begitu juga Dinas Sumber Daya Air (DSDA), BBWS dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Baca Juga:Pascagempa, BMKG Peringatkan warga Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung untuk Waspada Longsor dan Banjir Plafon Bangunan RSUD Singaparna Medika Citrautama Ambruk Usai Diguncang Gempa Garut
”Seandainya semua duduk bareng dan melakukan diskusi, maka akan ada solusi-solusi yang komprehensif sehingga banjir yang ada di Tanjungsari ini bisa diselesaikan secepatnya,” tuturnya. (Radika Robi Ramdani)