TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca yang tidak menentu ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya adalah wilayah rawan bencana kedua terbesar di Indonesia. Dengan demikian, bencana di Kabupaten Tasikmalaya sangat paripurna.
”Mulai dari gempa, gunung meletus, tsunami. Apalagi Kabupaten Tasikmalaya memiliki pantai kurang lebih 53 km di selatan antara wilayah Kecamatan Cipatujah, Karangnunggal sampai ke Cikalong,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Radartasik.id, Minggu, 28 April 2024.
Baca Juga:Pascagempa, BMKG Peringatkan warga Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung untuk Waspada Longsor dan Banjir Plafon Bangunan RSUD Singaparna Medika Citrautama Ambruk Usai Diguncang Gempa Garut
Kemudian, kata dia, bencana banjir di Kabupaten Tasikmalaya juga ada banjir yang langganan. Seperti di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik yang merendam kurang lebih 400 rumah yang berdampak pada 1.500 jiwa.
”Ada juga longsor dan pergerakan tanah yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya,” kata dia.
Namun, kata Nuraedidin, semenjak awal Januari, Bupati Tasikmalaya sudah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan hidrometeorologi yang mana cuaca iklimnya susah ditebak.
”Terkadang curah hujannya dengan intensitas tinggi disertai angin, juga terjadi longsor kemudian banjir. Kami telah melakukan sosialisasi dengan tatap muka langsung kepada rekan-rekan relawan di daerah melalui camat dan kepala desa serta pimpinan pondok pesantren,” ujarnya.
”Kita juga terus menyampaikan sosialisasi melalui baliho yang sampai hari ini bisa dilihat di setiap sudut desa, terpasang bagaimana kewaspadaan menghadapi hidrometeorologi,” ungkapnya. (Radika Robi Ramdani)