GARUT, RADARTASIK.ID – Liga 3 Nasional babak 80 besar Grup F resmi bergulir di Stadion Dalem Bintang, Kabupaten Garut, Senin, 29 April 2024.
Laga perdana mempertemukan tuan rumah Persigar Garut vs Persikasi Bekasi.
Sejak menit awal, kedua tim bermain atraktif dan saling jual-beli serangan. Peluang demi peluang dihasilkan kedua kesebelasan.
Namun, Persigar Garut harus tertinggal lebih dulu pada menit-menit awal. Skor menjadi 0-1.
Baca Juga:Pemkab Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam, Jumlah Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi Jadi 151 UnitDongkrak Promosi Pariwisata Lewat Gebyar Pesona Budaya Garut dan Garut Creative Fair Tahun 2024
Beruntung di pertengahan babak pertama, Maung Sancang—julukan Persigar Garut—bisa menyamakan kedudukan. Skor pun kembali berubah menjadi 1-1.
Selang beberapa menit, anak asuh Suwita Pata itu berhasil mencetak gol kedua. Babak pertama pun berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Persigar.
Di babak kedua, peluang demi peluang dihasilkan Persigar Garut. Namun belum bisa dikonversi menjadi gol tambahan.
Sayang, di penghujung babak kedua, dua gol bersarang di gawang Persigar Garut dengan tempo waktu yang tidak begitu lama. Sampai akhir laga, tuan rumah tertinggal 2-3 dari tamunya.
Ditemui setelah pertandingan, pelatih Persigar Garut Suwita Pata mengatakan, selama pertandingan, kedua kesebelasan menunjukkan permainan cukup bagus. Namun ada sedikit grogi dari para pemainnya.
”Mungkin anak-anak main pertama ada sedikit grogi, terutama menit awal,” ucapnya, Senin, 29 April 2024.
Dia menilai dari segi permainan, Persigar Garut sudah menunjukkan permainan bagus dengan berhasil mencetak dua gol di babak pertama.
Baca Juga:Jalin Komunikasi untuk Pilkada 2024, PDIP Temui Istri Mantan Bupati Garut131 Rumah di Kabupaten Garut Rusak Akibat Gempa Bumi, Masyarakat Harus Mewaspadai Longsor dan Banjir
Persigar Garut juga sebenarnya mempunyai beberapa peluang yang harusnya bisa menjadi gol. Hal itu yang akan menjadi bahan evaluasi tim pelatih.
Namun yang paling mendasar lini pertahanan yang akan menjadi bahan evaluasi. ”Tapi yang paling mendasar mungkin pertahanan,” tuturnya. (Agi Sugiana)