131 Rumah di Kabupaten Garut Rusak Akibat Gempa Bumi, Masyarakat Harus Mewaspadai Longsor dan Banjir

rumah di kabupaten garut rusak
Dinding dan atap rumah warga di Kampung Cisumur, Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, tampak rusak, Minggu, 28 April 2024. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

Ia mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Garut untuk tetap tenang dan jangan panik tetapi tetap waspada. 

Sementara itu, Kepala Satpolairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya mengungkapkan, gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut menimbulkan kepanikan pengunjung di objek wisata Pantai Selatan seperti di Pantai Santolo.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan jangan panik karena gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Garut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga:Garut Creative Fair dan Gebyar Pesona Budaya Garut Bakal Meramaikan Sektor Wisata Swiss Van JavaPKS Jajaki Koalisi dengan PDIP untuk Pilkada Garut 2024

Berdasarkan pantauan di lokasi, menurut Anang, pengunjung ada yang masih bertahan dan ada pula yang memutuskan pulang. Namun untuk yang di Pantai Santolo terlihat masih bertahan. 

”Terpantau untuk para pengunjung sampai pagi ini (Minggu) masih bertahan,” katanya.

Di lokasi berbeda, Waka Polres Garut Kompol Dhoni Erwanto mengatakan, pihaknya bersama dengan TNI, Pemerintah Kabupaten Garut dan relawan bencana telah melakukan patroli mitigasi bencana pascagempa.

Pihaknya juga menyediakan satu unit mobil water gen dan tenda darurat apabila diperlukan. 

”Kami juga sudah menyiapkan satu unit mobil water gen untuk air bersih, tenda darurat dan bantuan lainnya yang siap meluncur ke daerah yang membutuhkan,” ujar Dhoni Erwanto.

Dia menyampaikan seluruh anggota Polres Garut dan jajaran polsek juga sudah melakukan patroli untuk menjaga Kamtibmas agar tetap kondusif mencegah siapa pun yang akan memanfaatkan kesempatan pascagempa. 

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan warga Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung untuk mewaspadai adanya sejumlah potensi bencana usai guncangan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,2—pembaruan dari sebelumnya 6,5—yang berpusat di Kabupaten Garut.

Baca Juga:Angka Pengangguran di Kabupaten Garut Capai 103 Ribu Orang, Lapangan Pekerjaan Sempit, Luar Negeri Jadi OpsiHujan Deras, Longsor Menimbun Rumah Warga Kabupaten Garut, Ibu dan Dua Anak Meninggal Dunia

Dwikorita meminta masyarakat untuk tenang, tetapi tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang maupun lebat. 

”Terutama masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang,” tutur Dwikorita di Jakarta dalam siaran pers, Minggu, 28 April 2024. (Agi Sugiana)

0 Komentar