TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pegiat sepeda sekaligus Founder Wdnsdy Azrul Ananda menjajal trek Cirebon-Tasikmalaya. Rute tersebut pertama kali dia jajal dan memberikan kesan kegembiraan untuknya.
Dalam gowes bertajuk Azrul Ananda Ngabolang ka Tasikmalaya itu, ikut juga sang istri Ivo Ananda, CEO Radar Cirebon sekaligus Dirut Radar Tasikmalaya Yanto S Utomo dan tim sepedanya. DI mulai dari Graha Pena Radar Cirebon, mereka mengayuh pedal melintasi Kabupaten Kuningan Majalengka, Ciamis dan Kota Tasikmalaya dengan jarak kurang lebih 146 km.
Sampai di Kabupaten Ciamis, Azrul dan rombongan pun beristirahat di Alun-Alun Ciamis pukul 12.30 WIB. Kedatangan Azrul sudah disambut oleh Tasik Roadbike Community beserta empat atlet muda sepeda balap asal Kabupaten Ciamis. Kemudian, rombongan pun melanjutkan perjalanan dari Ciamis menuju Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Besok, PKB Mulai Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya3 Warga Tertangkap Tangan Buang Sampah di TPS Liar Jalan Letnan Harun Tasikmalaya
Jalur yang digunakan pun dari Ciamis masuk Karang Resik, kemudian belok ke Jalan Lingkar Utara dan masuk ke Jalan Mashudi kemudian Jalan Gubernur Sewaka, Jalan SL Tobing dan finis di Graha Pena Radar Tasikmalaya sekitar pukul 14.07 WIB.
Azrul mengaku senang mengunjungi tempat-tempat baru sejak hobi bersepeda. Perjalanan tersebut pun merupakan pertama kalinya dia datang ke Majalengka, Ciamis, termasuk ke Tasikmalaya. “Ada experience yang berbeda,” ucapnya.
Ajakan untuk datang ke Graha Pena Radar Tasikmalaya pun sudah sejak 15 tahun lalu. Namun putra Dahlan Iskan itu mengaku bukan orang yang senang berlama-lama di mobil, dan saat itu belum hobi sepeda juga.
Dirinya pun mengaku dapat pengalaman yang menyenangkan selama menempuh jarak kurang lebih 146 km itu. Pasalnya trek yang dilalui tidak monoton dengan banyaknya tikungan, tanjakan dan jalan menurun. “Kalau di Jawa Timur atau Jakarta kan banyak trek lurus, ini kan naik turun kayak roller coaster,” selorohnya.
Ditambah lagi pemandangan sepanjang jalur pun memberikannya kegembiraan. Hal itu tentunya membuat dia lebih bisa menikmati dan lebih mengenal wilayah Jawa Barat. “Ada gunung, sawah-sawah, ada waduk dharma,” terangnya.
Dalam Gowes tersebut dirinya pun ingin memberikan pesan hidup sehat dengan berolahraga. Karena dari apa yang dia pelajari, ada dua pilihan untuk tubuh ketika melewati usia 35 tahun. “Belajar untuk mati atau belajar untuk regenerasi,” ucapnya.