Untuk mencapai tujuan dari kegiatan Sekolah Lapang ini, berbagai metode pengajaran akan diterapkan.
Metodologi yang digunakan mencakup ceramah, diskusi, simulasi, dan pengalaman lapangan (Experience Learning Cycle/ELC).
Metode ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat interaktif dan berbasis pengalaman, sesuai dengan prinsip Pendidikan Orang Dewasa (POD).
Baca Juga:Rehabilitasi Jaringan Irigasi Upland Project Tingkatkan Pengairan Persawahan Kabupaten TasikmalayaUpland, Pemicu Kebangkitan Ekspor Beras Organik Kabupaten Tasikmalaya
Melalui pendekatan ini, diharapkan para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kegiatan pertanian mereka.
Sekolah Lapang Pupuk Organik ini juga akan melibatkan fasilitator lapang (PL) dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya.
Para fasilitator ini diharapkan dapat memaparkan materi dengan jelas dan menjadi motivator yang dapat menginspirasi serta memotivasi peserta untuk terus berinovasi dalam mengelola pertanian mereka.
Selain itu, fasilitator juga akan bertindak sebagai katalisator dan dinamisator yang mendorong terciptanya perubahan yang lebih baik dalam praktik pertanian di kalangan kaum milenial.
Fasilitator lapang akan dibantu oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari BPP Cipatujah, yang akan memberikan dukungan teknis langsung kepada para peserta selama kegiatan berlangsung. (rls)