TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Desain Perpustakaan Universitas Siliwangi yang modern dan minimalis menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa untuk berkunjung dan membaca buku.
Deretan koleksi buku tak lagi disimpan pada rak yang bertumpuk dan dipenuhi debu. Berbagai spot juga dapat dimanfaatkan pengunjung untuk membaca buku.
Perpustakaan Unsil menyajikan suasana yang nyaman dan tenang.
Tampak beberapa pohon buatan dipajang di tengah ruangan. Menambah suasana segar, yang dilengkapi dengan alas rumput sintetis.
Baca Juga:Target H Amir Mahpud: Sukseskan Tiga Pilkada Sekaligus dan Pilgub Jabar 2024, Wow!!KH Atam Rustam Dapat Rekomendasi dari PGM Indonesia untuk Maju di Pilkada 2024!
Kini, pengunjung bisa duduk di mana saja dengan nyaman. Tampilan itu, telah berubah sejak tahun 2024.
Sebelum itu, penerangan di Perpus Unsil sulit untuk membaca. Belum lagi, kurangnya ventilasi menjadikan ruangan itu terasa sesak.
Namun kini, dengan slogan #UlindiPerpusUnsil, Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustaakan Unsil menunjukkan bahwa dunia literasi dan pustaka tetaplah sumber ilmu dan pusaka abadi untuk peradaban di masa depan.
Seperti diungkapkan Bayu Ario Seno, Mahasiswa Akuntansi, yang kini merasa lebih betah berlama-lama di Perpus Unsil.
“Lebih nyaman dari sebelumnya. Tempat duduknya, pencahayaanya, sampai ke sejuk juga terasa,” katanya saat ditemui di perpus, Senin, 22 April 2024.
Menurut Kepala UPA Perpustakaan Unsil, Budi Riswandi perpustakaan turut berperan mencerdaskan publik.
Kapasitas perpustakaan perlu diperkuat, antara lain, dengan peningkatan kompetensi pustakawan dan memperluas kerja sama dengan berbagai pihak.
Baca Juga:Peluang Asep Sopari Diusung Gerindra Kabupaten Tasikmalaya Menguat!PKB Kota Tasikmalaya Bantah Telah Usung Calon
“Kini perpus lebih nyaman. Pengunjung bisa duduk di mana saja, tidak terbatas di meja-meja yang ada. Bisa membaca, mengerjakan tugas, dan kegiatan literasi lainnya,” kata Budi.
Budi bercerita pengunjung di Perpus Unsil itu, bukan hanya warga Universitas Siliwangi. Perpustakaan Unsil didapuknya sebagai perpus paling nyaman dan lengkap, di Tasikmalaya.
“Pengunjung yang datang bukan hanya mahasiswa atau dosen Unsil. Ada dari kampus lain di Tasikmalaya bahkan dari luar Jawa Barat juga,” paparnya.
Di tahun 2024, Budi menargetkan transformasi perpustakaan perlu untuk memperkuat perannya sebagai sarana pembelajaran.
Perpustakaan didorong memperluas fungsi dan perannya agar tidak sekadar menjadi tempat membaca.
“Kami buat bagaimana membaca itu tidak sebatas di Perpustakaan. Sekarang banyak titik di perpus yang bisa buat pengunjung nyaman #UlindiPerpusUnsil,” pungkasnya.(Ayu Sabrina)