TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penggunaan Fasilitas umum tidak sesuai peruntukannya masih sering terjadi di Kota Tasikmalaya.
Sempat dilakukan penertiban, sejumlah pedagang kaki lima hingga kios bertenda masih berjualan di jalur pedestrian yang semula estetik. Padahal bulan Ramadan telah lewat.
Berdasarkan pantauan Radar di lokasi, jongko-jongko tersebut memiliki nomor urut.
Saat dikonfirmasi kepada pedagang hal itu dilakukan untuk memudahkan administrasi ‘bayar sewa lapak’. Meski begitu, uang itu tidak masuk ke kas daerah.
Baca Juga:Target H Amir Mahpud: Sukseskan Tiga Pilkada Sekaligus dan Pilgub Jabar 2024, Wow!!KH Atam Rustam Dapat Rekomendasi dari PGM Indonesia untuk Maju di Pilkada 2024!
“Bukan ke pemerintah sih (bayarnya). Ada lah yang nariknya ini. Kita mah ikut aja, kan mau jualan,” ucap seorang pedagang berinisial AS kepada Radar, Kamis, 18 April 2024.
Seperti diketahui tujuan awal dirombaknya kawasan tersebut adalah untuk menata wilayah kota agar lebih menarik dan tertata. Juga menarik perhatian pelancong ke Kota Tasikmalaya.
Dengan memamerkan kelom geulis raksasa hingga payung geulis yang ratusan terpasang di atasnya. Namun kini, kondisi area itu tak ubahnya seperti pasar kojengkang di Dadaha.
Saat bulan Ramadan, tempat tersebut sangat ramai. Area pedestrian habis digunakan pedagang yang mendirikan tenda. Baik pedagang kaki lima yang menetap maupun musiman. Sebagian juga menjadi tempat parkir.
Selama bulan Ramadan itu, produksi sampah di lokasi tersebut juga meningkat. Menurut petugas penyapu di sana, sampah yang paling banyak ditimbulkan di area itu adalah plastik. Terutama bekas kemasan makanan dan juga pakaian.
“Ya di sini banyak yang jualan. Gak cuman pakaian, jajanan makanan minuman juga ada. Paling banyak ya plastik itu. Apalagi kemarin pas bulan puasa di sini rame nya nambah sampah lebih-lebih,” kata Dedeng, seorang penyapu di sana.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Dr Ivan Dicksan Hasanuddin mengatakan bahwa para pedagang kaki lima dan pedagang musiman tidak boleh selamanya membuka lapak di sana.
Baca Juga:Peluang Asep Sopari Diusung Gerindra Kabupaten Tasikmalaya Menguat!PKB Kota Tasikmalaya Bantah Telah Usung Calon
Mereka diberi keringanan untuk berjualan di sana hanya selama momentum Ramadan.
“Ya itu memang biasa terjadi kalau Ramadan. Yang penting ini bagaimana tidak keterusan. Nanti beres Ramadan harapannya kembali tertib,” kata Ivan kepada Radar awal April lalu. (Ayu Sabrina B)