TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Dr H Ivan Dicksan meminta kalangan guru lebih adaptif menghadapi era disrupsi teknologi.
Hal itu diungkapkan Ivan saat halal bihalal bersama Pendidik dan Tenaga Kependidikan se-Kecamatan Tawang di Jalan Letjen Mashudi, Cibeureum.
“Sebab, menghadapi era yang penuh dengan perkembangan teknologi dan tantangan global. Para guru dituntut harus adaptif. Menyajikan pembelajaran yang relevan dan efektif bagi generasi yang semakin digital,” kata Ivan disela silaturahmi, Rabu, 17 April 2024.
Baca Juga:KH Atam Rustam Dapat Rekomendasi dari PGM Indonesia untuk Maju di Pilkada 2024!Peluang Asep Sopari Diusung Gerindra Kabupaten Tasikmalaya Menguat!
Selain itu, lanjut Ivan, guru diharapkan juga menjadi agen perubahan untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.
Penting menguatkan kolaborasi antara sekolah, orang tua, masyarakat dalam mendukung perkembangan anak-anak kita.
“Supaya menciptakan lingkungan kondusif memberi kesempatan sama bagi setiap anak untuk berkembang secara maksimal sesuai potensinya,” harap Ivan.
Menurutnya pendidik dan tenaga kependidikan merupakan pilar utama membentuk karakter generasi. Juga dalam memberikan fondasi kokoh untuk masa depan bangsa.
“Di tengah tantangan yang kita semua hadapi, baik itu pendidikan, kesehatan, ekonomi mau pun sosial. Mari kita berpegang teguh pada semangat gotong-royong dan saling mendukung satu sama lain,” ajaknya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar menambahkan bahwa PGRI Tawang selama ini sudah berkontribusi besar dalam menghadirkan atmosfer pembelajaran yang baik di tengah peserta didik mau pun masyarakat.
“Ini perlu diapresiasi karena di dalamnya banyak SDM yang masuk pada wilayah pendidikan yang sejatinya menjadi perhatian penuh bagi Pemkot,” ungkapnya.
Baca Juga:PKB Kota Tasikmalaya Bantah Telah Usung CalonIKA SMAN 1 Tasikmalaya Bagikan 750 Paket Nasi dan Takjil
Ia berpesan para guru yang kembali bertugas usai libur dan cuti Lebaran wajib kembali hadir di tengah siswa. Membayar kerinduan nuansa pembelajaran bagi peserta didik yang sudah menantikan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Kami sampaikan ke kepala sekolah, guru, mereka wajib ada di tengah siswa. Kerinduan peserta didik adanya ibu bapa guru ditengah KBM itu mutlak. Ruang kasih sayang, cinta kasih, dibutuhkan dibanding kecerdasan semata. Semoga berbanding lurus dengan terbangunnya attitude siswa disamping hadirnya guru ditengah peserta didik,” harap Ucu. (Firgiawan)