TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program berbagi makanna aynag disebut Bakul Tasik mendapat respons positif dari berbagai kalangan.
Tidak hanya di tingkat lokal tapi juga regional dan nasional. Salah satunya adalah Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) se-wilayah Bandung Raya.
“Di sana saya diminta menyampaikan soal program Bakul Tasik, yang mana program bakul Tasik ini merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah daerah dengan PHRI Kota Tasikmalaya sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat miskin,” kata Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah saat safari di DKM Fastabiqul Khoirot Pondok Karisma Cipedes, Sabtu, 6 April 2024.
Baca Juga:DPP Golkar All Out, H Yusuf Makin Yakin Bisa Melenggang Kembali ke Bale Kota Tasikmalaya!Sepahamnya PKS-PKB dan Bayang-Bayang Isu Pengusungan Kandidat di Luar Koalisi!
Rupanya, lanjut Cheka, gerakan semacam itu disana sudah pernah dilaksanakan dulu.
Sayang tidak berjalan, dan akhirnya setelah mendengarkan paparan dari Kota Tasikmalaya, mereka memahami solusi kendala dari program kepedulian semacam itu.
“Karena persoalannya itu mereka di target. Kalau di Tasikmalaya kan tidak ditarget. Syukur Alhamdulillah dengan solusi dan diskusi mudah-mudahan dapat dilaksanakan di Bandung,” ungkapnya.
Di Bandung sendiri, Cheka menjelaskan setidaknya ada 470 hotel yang aktif beroperasi.
Seandainya satu hotel dapat memberikan sebanyak 20 box makanan, maka akan ada sekitar 9400 box makanan yang dapat dibagikan ke masyarakat miskin.
“Kemudian dapat makan pada hari itu, kalau seandainya itu bisa bergerak.
Ini perlu kita garis bawahi ini tidak menggunakan dana APBD, cuma semangat dari berbagai pihak untuk berbagi, bahkan di Bandung pun menyampaikan semangatnya di program Bakul Tasik ini,” tuturnya menceritakan.
Baca Juga:Warga Kota Tasik Minta Kandidat di Pilkada 2024 Ikut Mikirin Geng Motor!!Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Pimpinan Yayasan Setara Tasikmalaya Bayhaki Umar Wafat
Menurutnya gubernur pun sudah mengetahui gerakan yang dirintis di Kota Resik tersebut. Bahkan merespons positif supaya bisa dikembangkan minimal dalam memberikan makanan bagi warga membutuhkan.
“Kita optimis ini menjadi program yang bisa menjadi besar, artinya kalau program ini bisa jalan dan semakin luas dalam arti program ini bisa diikuti di wilayah lainnya maka akan semakin banyak warga miskin yang tidak perlu menyiapkan anggaran untuk makan siang,” katanya.(Firgiawan)