TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemenangan Pilkada Kota Tasikmalaya dinilai tidak bisa hanya mengandalkan pola konvensional saja. Para kandidat butuh orang-orang kreatif untuk bisa meningkatkan elektabilitas.
Setiap aktivitas selalu memerlukan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat. Termasuk dalam hal Pemilu di mana kandidat dituntut tampil untuk mengambil hati masyarakat.
Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat menilai bahwa kondisi masyarakat saat ini sudah terbiasa dengan pengenalan visual. Hal itu terlihat dari fenomena yang terjadi saat Pilpres 2024, di mana Prabowo sukses menggunakan pola yang kreatif. “Terbukti berhasil diterima sebagian besar masyarakat, karena mungkin mayoritas sekarang anak muda,” ujarnya.
Baca Juga:Gerindra Kabupaten Tasikmalaya "Balapkan" KH Atam dan Asep Sopari Di Pilkada 2024!PUI "Persatukan" Azies – Ivan, 2 Kandidat Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya Bertemu dalam Safari Ramadhan
Hal itu membuktikan bahwa masyarakat saat ini cenderung bosan dengan pola politisi yang tampil kaku. Mereka lebih menerima penampilan-penampilan yang lebih fleksibel dan modern. “Sekarang foto-foto dengan tulisan siap mengabdi dan sebagainya sudah sulit diterima masyarakat, karena warga sudah muak,” katanya.
Di Pilkada Kota Tasikmalaya, dia melihat benih-benih pola politisi modern sudah terlihat. Seperti beberapa kandidat sudah mulai menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) pada baliho-baliho yang dipasang. “Sudah mulai mengarah ke sana,” terangnya.
Kendati demikian politik modern bukan semata soal AI saja, melainkan pola pendakatan dengan masyarakat juga harus ada penyesuaian. Karena menurutnya baru di Pilpres kemarin juga pasangan calon sampai memiliki lagu pemenangan. “Kan sebelum-sebelumnya hanya jargon biasa saja, tidak sampai ada lagu pemenangannya,” ujarnya.
Maka dari itu menurutnya para politisi saat ini membutuhkan pendampingan pelaku seni dan orang-orang kreatif. Karena secara teknis, kampanye modern tersebut diproduksi oleh orang-orang seni. “Kalau tidak menggandeng pelaku seni dan orang-orang kreatif, sepertinya berat untuk menang,” ujarnya.
Di Kota Tasikmalaya, menurutnya punya banyak orang-orang kreatif yang bisa diberdayakan. Sehingga peluang ini bisa diambil oleh para politisi dan para kandidat dalam menghadapi Pilkada. “Karena Kota Tasik terbilang gudangnya orang kreatif,” ucapnya.(rga)