TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tiga remaja yang diduga geng motor menjadi bulan-bulanan warga di Jalan SL Tobing Kecamatan mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Sabtu malam (6/4/2024). Mereka dinilai meresahkan bahkan sudah membahayakan warga di lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun Radar, sekitar pukul 21.00 WIB terjadi kegaduhan di Jalan SL Tobing, tepatnya di persimpangan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi. Di mana warga mengerubuti beberapa remaja yang diduga berandalan atau geng motor.
Salah seorang warga, Japar Sodiq (31) mengatakan hal itu bermula ketika rombongan pemotor datang dari arah Linggajaya menuju Padayungan. Mereka melaju ugal-ugalan dengan knalpot bising khas berandalan bermotor. “Karena ugal-ugalan sampai mau menabrak warga yang di pinggir jalan,” ucapnya.
Baca Juga:Selamat Jalan Aktivis Sosial Tasikmalaya, Bayhaqi Umar Meninggal DuniaTotal Rp 132 Juta! KPU Kota Tasikmalaya Bagi-Bagi Duit kepada Linmas, KPPS, PPS dan PPK pasca Pemilu 2024
Secara spontan warga pun mengejar dan berupaya menghentikan para pengendara tersebut. Tiga orang dari rombongan itu pun terjatuh sementara lainnya terus melaju. “Yang jatuh ada tiga orang, pakai 2 motor,” tuturnya.
Tertangkapnya pelaku berandalan bermotor membuat warga berdatangan ke lokasi. Situasi di lokasi pun semakin ramai karena beberapa warga seakan tak bisa menahan emosinya. “Kareena warga sini kan kesal sekali dengan geng motor,” ucapnya.
Menurutnya tiga orang tersebut memang merupakan bagian dari berandalan bermotor. Hal itu dilihat dari cara mereka berkendara yang ugal-ugalan serta menggunakan knalpot bising. “Karena sambil digeber-geber knalpotnya juga,” terangnya.
Informasi kegaduhan tersebut pada akhirnya sampai ke aparat kepolisian. Petugas dari Polres Tasikmalaya Kota pun mendapati lokasi dan mengamankan tiga remaja tersebut. “Sudah diserahkan ke polisi dan sudah dibawa,” ucapnya.
Warga di seputaran Sambongpari memang tergolong kesal dengan aktivitas berandalan bermotor. Karena bukan sekali dua kali saja remaja-remaja nakal berulah di kawasan tersebut.
Bahkan sebelumnya pernah ada dua warga yang mengalami luka-luka karena dianiaya berandalan bermotor tanpa alasan yang jelas. Saat itu para pelaku menggunakan botol beling sebagai senjata untuk melukai korban yang pada dasarnya tidak ada masalah apa-apa. (*)