GARUT, RADARTASIK.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024 bakal segera berlangsung. Berbagai partai politik pun mulai melakukan berbagai persiapan.
Seperti yang dilakukan Partai Golongan Karya (Golkar). Partai berlambang pohon beringin itu mulai membuka penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Garut.
Ketua Panitia Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Partai Golkar Deden Sopian mengatakan, pendaftaran calon akan berlangsung sampai 4 April 2024.
Baca Juga:Siapkan Operasi Ketupat Lodaya, Polres Banjar Siagakan 150 PersonelRatusan Bahan Pokok Ludes Diborong Warga Kota Banjar Tidak Kurang dari 1 Jam
“Kami diminta oleh DPD dan DPP semua persyaratan para calon harus sudah diserahkan tanggal 5 April,” ucapnya, Senin, 1 April 2024.
Batas penjaringan, kata Deden, sedikit percepatan dikarenakan pada pertengahan April nanti DPP Partai Golkar akan mengadakan survei internal cabup cawabup se-Indonesia.
Pada hari pertama pendaftaran, kata dia, terdapat dua calon yang mendaftar, yakni Abdusy Syakur dari eksternal Partai Golkar dan Nadiman dari internal partai.
Abdusy Syakur Amin menjadi pendaftar pertama untuk bakal calon bupati Garut. Ia diantar beberapa kader Golkar dan pengurus KONI ketika mendaftar.
Abdusy Syakur pun senang karena bisa mendaftar dari Partai Golkar.
“Alhamdulillah saya merasa bahagia dan bangga disambut oleh tim penjaringan lengkap. Ini apresiasi buat saya, dan saya menjadi lebih semangat lagi,” katanya.
Syakur mengatakan, sebagai bagian dari Partai Golkar, dirinya harus taat dan patuh terhadap apapun peraturan dan keputusan partai.
Syakur menegaskan serius ingin mencalonkan diri sebagai bupati dari Partai Golkar. Karenanya ia akan berupaya maksimal menjalankan komunikasi dengan siapapun untuk koalisi dengan arahan dari Partai Golkar.
Baca Juga:Lima Orang Tenggelam di Sungai Citanduy dan Saluran Irigasi, Salah Satunya Ditemukan di Perbatasan Jawa TengahRelawan BHC Deklarasikan Dukungan Milenial untuk Bambang
Ditanya mengapa memilih Partai Golkar, Syakut menyebut partai tersebut memiliki mekanisme yang baik dalam memberikan pendidikan politik.
“Menurut saya, Golkar ini partai yang tidak eksklusif. Tidak mentang mentang sebagai pemenang Pemilu, lalu menutup diri terhadap potensi yang ada di luar,” pungkasnya. (Agi Sugiana)