TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menjelang pekan terakhir Ramadan, Pemkot Tasikmalaya kembali menyelenggarakan gerakan pangan murah (GPM) secara merata di 10 kecamatan.
Tujuannya menekan kenaikan harga kebutuhan pokok yang selalu terjadi tiap menjelang Lebaran.
Terutama pada beberapa komiditas utama. Seperti beras, daging sapi, telur, daging ayam dan sejumlah produk bumbu dapur.
Baca Juga:Waduh! Penggunaan Basa Sunda Kurang Diminati Anak Muda TasikmalayaTukang Kredit Ini Tertimbun Longsor Cikijing-Kuningan, Baru Ditemukan Setelah 25 Hari Terkubur
Langkah ini juga mengikuti intruksi dari Kementerian Perdagangan supaya pemerintah dan stakeholder menjaga ketersediaan pangan.
Operasi serupa memang dihelat di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan menuturkan upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok tidak hanya lewat gerakan pangan murah.
Pemerintah daerah juga mulai berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendongkrak penyediaan sumber pangan lokal.
“Salahsatunya termasuk kita juga merangsang petani lokal, di pangan murah kali ini misalnya. Kita kolaborasikan dengan pasar tani, produk Gapoktan (Gabungan kelompok tani), KWT (Kelompok wanita tani) dipromosikan di sini disamping pangan pokok lain yang disediakan,” papar Ivan usai Apel Siaga HBKN di Kecamatan Bungursari, Senin, 1 April 2024.
Sebab itu menurut Ivan, intervensi menurunkan harga pangan tidak hanya bisa dilakukan pemerintah.
Masyarakat juga bisa ikut andil menjaga kestabilan harga dengan memperbanyak penanaman komoditas pangan yang sering jadi kebutuhan pasar.
Sampai saat ini pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat terkendali dan aman untuk beberapa waktu ke depan.
Baca Juga:Ikutan Midnight Shoping Pelanggan Plaza Asia Ini Raih Hadiah MotorPenghargaan Rantang Pramuka: Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya Raih Juara Favorit 1 se-Jabar
“Makanya tidak perlu panic buying. Di sini peran publik penting menjaga stabilitas itu dengan tidak belanja berlebihan, secukupnya saja, dan kita pastikan pasokannya tersedia menjelang hari raya,” ajaknya.
Pihaknya mendorong di kecamatan lain, untuk bisa mengkolaborasikan produk lokalnya dengan program-program pemerintah seperti gerakan pangan murah.
Selain mempromosikan, diharapkan menjadi nilai ekonomi dalam menggerakkan ekonomi skala lokal, supaya warga di suatu kecamatan tidak perlu pergi ke kecamatan lain untuk mendapatkan produk pertanian tertentu.
“Pola semacam ini, mendorong petani lokal bergairah, tiap bulan sekali di Kecamatan Bungursari itu ada pasar tani. Nah ini bisa dikolaborasikan dengan event semacam ini atau tingkat kota lainnya,” harap dia.(Firgiawan)