TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sesuai dengan prediksi, Jalan HZ Mustofa kini sudah mulai menjadi pasar dadakan. Di mana tenda-tenda pedagang mulai terpasang di sepanjang pinggir jalan pusat kota itu.
Pantauan Radartasik.id Minggu siang (31/3/2024), terpasangnya tenda kerucut khas bazar dan PKL sudah terpasang sejak di persimpangan Jalan Empang. Tenda berderet memanjang sampai dengan simpang Jalan Pataruman.
Tidak hanya itu dari simpang Pataruman sampai simpang panyerutan pun sejumlah tenda mulai digelar. Menunjukkan bahwa kawasan itu pun bakal masuk menjadi bagian dari “Pasar” HZ Mustofa.
Baca Juga:PCNU Sampaikan Syarat Untuk Viman Agar Menjadi Wali Kota TasikmalayaGo-Pay Turun ke Jalan, Bagikan Takjil Sambil Kampanyekan H Yusuf Untuk Pilkada Kota Tasikmalaya
Seorang pejalan kaki, Puspita Sari (34) mengeluhkan sulitnya tempat parkir. Dia pun harus memarkirkan mobilnya di Jalan Empang yang jaraknya cukup jauh dengan toko yang dia tuju. “Bukan menolak PKL, tapi jangan juga ngabisin tempat buat parkir dong,” ucapnya.
Dia pun aneh dengan pemerintah yang seolah tidak bergerak melihat kondisi tersebut. Hal ini membuatnya berpikir negatif kalau pejabat pemerintah ada main mata dengan para pedagang. “Wajar dong kalau curiga pemerintah dapat sesuatu, tapi mudah-mudahan enggak lah ya,” katanya.
Salah seorang pengunjung yang bebelanja, Arif Permana (35) mengaku keberadaan PKL di sana justru sangat membantu. Karena dia bisa lihat secara langsung pilihan pakaian di pinggir jalan. “Tidak harus jalan jauh masuk ke dalam toko, di tambah ngantre di kasir,” terangnya.
Di tambah lagi, konsep berbelanja di pasar juga bisa dipakai. Pasalnya pedagang akan mematok harga yang masih agak mahal sehingga masih bisa ditawar.
“Kita bisa tawar, karena harga awal yang disebutkan pedagang masih ambil untung besar,” katanya.
Kondisi ini sesuai dengan prediksi sebelumnya, di mana Jalan HZ Mustofa akan menjadi pasar yang diisi oleh para pedangang. Kedua yakni terbukti bahwa pemerintah tidak bisa mencegahnya.
Sebelumnya, Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat sudah memprediksikannya karena kondisi tersebut sudah rutin terjadi setiap menjelang hari raya idul fitri. Karena setiap pedagang jor-joran mencari uang tambahan untuk bekal hari raya. “Biasanya kan 10 hari sebelum lebaran mulainya,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu (27/3/2024).